KORANLINGGAUPOS.ID - Jumlah musibah kebakaran pemukiman terjadi di Kota Lubuk Linggau terjadi 49 kali.
Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuk Linggau musibah kebakaran pemukiman warga paling banyak terjadi pada September 2024 tercatat 12 kali terjadi kebakaran.
Bulan Januari, Februari dan Januari masing-masing 3 kali, Maret 2 kali, April 3 kali, Mei 7 kali , Juni 2 kali, Juli 5 kali, Agustus 11 kali, Oktober 8 kali, November tidak ada kejadian musibah kebakaran dan Desember 2 kali.
Plt Kepala DPKPPB H Fitriansyah Nahnu, SE, MM melalui Kepala Bidang Penanggulangan Bencana (Kabid PB) Suryo Amrinata kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 21 Desember 2024.
BACA JUGA:Sat PolPP dan Damkar Musi Rawas Masih Kekurangan Armada, ini Respon Anggota DPRD Mura
BACA JUGA:Kabar Baik! dari Mendagri Tenaga Honorer Satpol PP dan Damkar Peluang Menjadi PPPK
Ia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang tahun 2024 terhitung dari Januari hingga 14 Desember setidaknya 14 kali terjadi, paling banyak terjadi pada bulan Agustus 11 kali, 2 kali terjadi pada Oktober dan 1 kali di bulan September.
Kota Lubuk Linggau termasuk daerah rawan bencana puting beliung, tanah longsor dan banjir kategori sedang.
Tercatat bencana alam angin puting beliung terjadi 18 kali, sering terjadi di bulan November terjadi 8 kali, Oktober 6 kali terjadi, selebihkan 4 kali terjadi masing-masing terjadi pada bulan Februari, Agustus, September dan Desember masing-masing 1 kali.
"Daerah sering terjadi bencana angin puting beliung Karang Ketuan, Eka Marga, Marga Rahayu, Marga Mulya dan Simpang Periuk," jelasnya.
BACA JUGA:Puluhan Tenaga Honorer Damkar Datangi BKPSDM Mereka Mempertanyakan Tentang Ini
Pohon tumbang 5 kali terjadi yakni terjadi pada Januari, Februari, April dan masing-masing 1 kali, September 2 kali dan Desember tercatat 1 kali.
Bencana banjir sepanjang tahun 2024 hingga 14 Desember tercatat 16 kali terjadi paling banyak terjadi pada November sampai 14 kali, selebihnya di bulan Maret dan Juni masing-masing satu kali.
Tanah Longsor terjadi 13 kali terjadi dengan rincian 2 kali di bulan Maret, 2 kali Juni, 1 kali Oktober dan 8 kali November.