KORANLINGGAUPOS.ID - Dibanding tahun 2024, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 turun.
Kementerian Agama Republik Indonesia dan DPR RI Senin 6 Januari 2025 telah menyepakati besaran biaya haji dalam rapat kerja Kemenag dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan Jakarta.
Biaya haji nantinya terdiri dari biaya yang harus dibayar jemaah yang disebut BIPIH dan nilai manfaat yang bersumber dari hasil pengembangan keuangan haji melalui penempatan dan investasi oleh negara.
Untuk diketahui, pengembangan keuangan haji ini dilakukan oleh BPKH atau Badan Pengelola Keuangan Haji.
BACA JUGA:Hoaks, Lowongan Kerja Petugas Haji 2025 PPIH Tinggal Menunggu Pengumumen Seleksi
BACA JUGA:Ini Jumlah Kuota Haji 2025 se-Indonesia, Cek Nama yang Berangkat Tahun Ini?
Sebagaimana kesepakatan Kemenag dan Komisi VIII DPR RI, BPIH 2025 untuk jemaah reguler rata-rata Rp 89.410.258 atau turun sekitar Rp 4 juta dibandingkan tahun lalu.
BIPIH Tahun 2023 yaitu Rp 93.410.286 per orang.
Sementara dari besaran BIPIH 2025 tersebut maka yang harus dibayar jemaah sekitar Rp 55.431.750,78 dan dana nilai manfaat sebesar Rp 33.978.508,01 atau 65%:38%.
Berdasarkan BIPIH 2025, setiap jemaah setidaknya harus membayar BIPIH Rp 55,4 juta maka setiap jemaah perlu menyiapkan sekitar Rp 30 juta untuk pelunasan BIPIH, karena sudah ada setoran awal Rp 25 juta ke bank simpanan haji.
BACA JUGA:Persiapan Hampir Final, Menteri Agama Sampaikan 3 Pesan Khusus untuk Jemaah Calon Haji Tahun 2025
BACA JUGA:Kuota Haji Indonesia 2025 Sebanyak 221.000, Sumsel dan Lampung Hanya Segini?
Maka estimasi pelunasan haji 2025 dibagi dalam dua tahap, pertama tahap 1 mulai akhir Januari 2025, dan tahap 2 f ase terakhir pelunasan pada Maret 2025 mendatang.
Dilansir dari laman Kemenag RI, Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jemaah haji yang akan berangkat tahun 2025.
Yang terdiri atas 201.063 jemaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 adalah pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jemaah haji khusus yang akan berangkat tahun ini.