Abdul, Warga Musi Rawas Belasan Tahun Buat Kerajinan Rotan. Ini Kisahnya

Kamis 06 Feb 2025 - 21:20 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kabupaten Musi Rawas (Mura) bukan hanya terkenal sebagai salah satu daerah yang memiliki keindahan wisata alamnya.

Kabupaten Mura juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan tangan, seperti meja, kursi dan lainnya.

Salah satu usaha pembuatan kerajinan tangan dari rotan yang ada di Kabupaten Mura, yaitu usaha pembuatan kerajinan milik Abdul, yang berlokasi di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, 6 Februari 2025 Abdul mengatakan, dirinya terjun dalam dunia pembuatan kerajinan tangan dari rotan, sudah ditekuni dari tahun 2007 sampai 2010. Yang awalnya ikut kerja dengan orang di daerah Jambi.

 

“Untuk kerja dengan orang dalam pembuatan rotan sudah empat tahun. Setelah mendapatkan ilmu cara membuat dan mengelolah usaha pembuatan rotan, akhirnya memberanikan diri membuka usaha sendiri dirumah,” ungkap Abdul.

Apalagi waktu tahun 2010, pengrajin pembuatan rotan masih bisa dihitung dengan jari, paling hanya ada beberapa. Waktu awal merintis usaha memang dimulai dari nol, mulai dari penyediaan bahan, pembuatan dan pemasaran.

Untuk jenis rotan yang digunakan dalam pembuatan rotan menggunakan tiga jenis rotan, seperti rotan manau, rotan balubuk dan rotan semambu. Dengan tiga jenis rotan tersebut konsumen tinggal pilih saja mau jenis rotan yang mana.

Ia menambahkan, untuk ketiga jenis rotan diperoleh dari dalam kota, karena memang untuk supplier rotan di Kabupaten Mura tergolong masih banyak. Tetapi terkadang ada juga yang order dari Jambi.

 

Dalam pembuatan rotan, ia dibantu oleh satu karyawan baik dalam proses pembuatan dan penjualannya. Untuk jenis rotan yang dipajang merupakan contoh barang, jadi untuk konsumen yang ingin request bisa.

Untuk harga rotan yang dijual, bervariasi mulai dari parcel Rp 35.000 sampai Rp 75.000, wadah tempat minum Rp 150.000, kursi tamu 7 unit Rp 5.000.000 sampai Rp 7.000.000, kursi santai Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000.

“Untuk omzet penjualan dalam satu bulan, biasanya saya bisa mendapatkan puluhan juta. Sayangnya untuk saat ini omzet mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.

Agus menegaskan, untuk toko rotan miliknya di buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Kategori :