Marianto, Warga Musi Rawas yang Sukses Tanam Kembang kol di Dataran Rendah

Sabtu 08 Feb 2025 - 21:31 WIB
Reporter : MUSLIMIN
Editor : SULIS

Keunggulan tidak menggunakan mulsa ini pada saat tanaman ini berusia 2 minggu itu bisa dilakukan penimbunan tanah ke akar tanaman kembang kol ini, hal ini perlu dilakukan untuk menahan akar tanaman.

Untuk kendala dalam membudidayakan tanaman kembang kol ini itu biasanya serangan hama ulat grayak, namun sudah diantisipasi dengan melakukan penyemprotan pembasmi hama ulat grayak, karena jika tidak di dilakukan pembasmian maka, hama tersebut dapat menyerang daun tanaman ini, jika daun rusak maka dapat mempengaruhi kembang  tanaman ini tidak sempurna.

BACA JUGA:PAUD Unggulan Ar-Risalah Komitmen Tanamkan Nilai-nilai Agama Sejak Dini

BACA JUGA:Tingkatkan Ekonomi Keluarga, Warga B Srikaton Musi Rawas Terapkan Sistem Tanam Tumpangsari

Untuk modal sendiri yang dikeluarkan dari mulai olah lahan hingga menjelang panen, kami hitung secara global pertanaman itu sekitar Rp 1.500 sampai Rp 2.000, jadi sekitar Rp 4.000.000 lebih, untuk olah  lahan nya sendiri itu seperti biasa jadi tanahnya itu dibuatkan bedengan dengan lebar 80 cm dengan tinggi 40 cm.

Kemudian untuk harga penjualan kembangkol tingkat petani ini sekitar Rp 8.000 – Rp 10.000 per kilonya. 

"Hal ini sebenarnya sangat potensi sekali, apalagi saat ini pembelinya atau pengepulnya itu berani membeli dengan jumlah yang banyak," ungkapnya.

Kedepannya jika tidak banyak perubahan dari harga dan pemasarannya kemungkinan dirinya akan melakukan penanaman kembangkol ini dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

Bahkan ia juga mengajak petani sayuran di Kabupaten Musi Rawas, ini untuk berinovasi dengan menanam tanaman sayuran yang lebih menguntungkan untuk para petani.

Kategori :