LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Tak ada seorang hambapun mampu menghitung nikmat dari Allah SWT satu persatu.
Nikmat dari Allah bukan hanya dalam bentuk materi. Nikmat kesehatan, kesempatan, Islam dan iman lebih berharga dari sekedar nikmat materi yang kita miliki.
Bayangkan, bagaimana rasanya jika harta banyak namun tidak bisa menikmatinya karena sakit-sakitan.
Bagaimana rasanya jika jabatan tinggi namun hati tidak merasa tenang.
BACA JUGA:Seorang Ibu Terpaksa Melahirkan di Dalam Mobilo Viral
Oleh karenanya, sebagai seorang makhluk, kita harus menyadari bahwa ada yang memiliki segalanya dari kita dan berhak atas segala perjalanan kehidupan kita di dunia ini yakni sang khalik, sang Pencipta, Allah SWT.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID, Ahad sore 31 Desember 2023 dari catatan Muhammad Faizin pada laman Kementerian Agama Republik Indonesia, di era modern saat ini banyak manusia semakin menunjukkan sikap hedonis.
Sebuah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia jika bisa mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup.
BACA JUGA:KPM Harus Lakukan Ini Agar Tahun 2024 Kembali Dapat Bansos
Pandangan ini mengakibatkan manusia berusaha mencari kebahagiaan dengan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai daya upaya.
Cara-cara mendapatkan harta pun tidak mempedulikan norma-norma agama dan aturan yang ada.
Halal haram tabrak saja yang penting harta banyak dan kebahagiaan bisa dirasa.
Saat ini juga kita rasakan banyak manusia yang mementingkan kuantitas dari pada kualitas harta.
BACA JUGA:Daftar 10 Pesepakbola Paling Top 2023 Versi IFFHS: Tak Ada CR7! Lionel Messi Nomor Berapa?