Harga Naik, Pembeli Sepi

Jumat 27 Oct 2023 - 19:34 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Sudah tiga hari ini harga cabai di Pasar Tradisional di Lubuklinggau alami kenaikan. Padahal musim kemarau sudah hampir berakhir. 

Seperti di Pasar Bukit Sulap (PBS), Ani salah seorang pedagang cabai merah ini mengaku harga cabai mulai naik. Bahkan naiknya pun cukup signifikan. 

“Ya naik lagi. Biasanya Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu perkilogram, sudah tiga hari ini jadi Rp Rp 53 ribu. Cabe setan yang lebih tinggi lagi dari Rp 40 ribu jadi Rp 70 ribu. Gak tahu juga kenapa. Padahal sudah mulai turun hujan. Biasanya kalau sudah masuk musim hujan harga cabai turun,” ungkapnya, kemarin. 

Untungnya karena masyarakat butuh, naiknya harga cabai ini diakuinya tak membuat dagangannya sepi.

BACA JUGA:Usai Senam Tinjau Tempat Pembuangan Sampah

BACA JUGA:Hujan Lebat, Dapur Tiga Rumah Warga Kena Longsor

“Yang beli tetap ada tapi gak banyak. Karena barangnya juga sedikit. Pelanggan paling ngurangi pembelian,” ungkapnya.

Di Pasar Inpres, Hasan salah seorang pedagang juga mengaku sudah empat hari ini harga cabai alami kenaikan. Penyebabnya, stok barang yang mereka beli dari petani di Curup sedikit.

“Dan biasa memang seperti itu. Kalau barang sedikit harga naik. Gak tahu juga kenapa stoknya dari petani sedikit. Mungkin masih karena faktor kemarau ini,@ ungkapnya. 

Saat ini ungkapnya untuk harga cabai merah dari Rp 40 menjadi Rp 55 ribu perkilogram, cabai rawit dari RP 35 ribu menjadi Rp 50 ribu. Lalu harga cabai setan dari Rp 50 ribu jadi Rp 70 ribu dan harga cabai Hijau dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilogram.

BACA JUGA:Aset Senilai Rp 600 Juta Masih Ditelusuri

BACA JUGA:Data Pelaku Usaha Malam Hari untuk Dikenakan Pajak

Tak hanya cabai, harga sayuran yang ia jual juga alami kenaikan.

“Seperti harga sawi dari Rp5 ribu naik jadi Rp 10 ribu, dan harga kubis dari Rp 15 naik jadi Rp 20 ribu,” ungkapnya. 

Efek dari naiknya harga cabai dan sayuran, Hasan mengaku pembelinya menjadi sepi.

Kategori :