Dampak RSUD Dr Sobirin Pindah, Pedagang Mengeluh

Kamis 11 Jan 2024 - 19:37 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sejak November 2023, RSUD Dr Sobirin berpindah dari Kota Lubuklinggau ke Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Kondisi tersebut ternyata tak hanya dikeluhkan pasien yang sudah rutin berobat rawat jalan di RSUD Dr Sobirin.

Pedagang yang bergantung pendapatannya pada pasien maupun nakes dan pengunjung RSUD Dr Sobirin juga terdampak. Kini mereka sepi pembeli.

Sebagaimana kita tahu, sebelumnya ramai sekali pedagang-pedagang kaki lima yang memenuhi area sekitar RSUD Sobirin menjual dagangannya seperti, pentol bakso, mie ayam, mainan anak-anak, masker, buah-buahan, dan lainnya.

Kamis pagi 11 Januari 2024, KORANLINGGAUPOS.ID di area depan Pasar Inpres Lubuklinggau merasakan pemandangan eks RSUD Sobirin sangat berbeda sekali dari sebelumnya. cenderung lengang.

BACA JUGA:Dari Masa ke Masa Status Kota Lubuklinggau dan Makna Lambang Kota Lubuklinggau


Pedagang buah di depan Eks. RSUD Dr Sobirin mengeluh pembeli sepi sehingga stok buah-buahan masih berlimpah.-Foto : Hikmah/-Linggau Pos

Namun pedagang buah-buahan masih stay (tetap, red) di tempat semula, depan gerbang eks RSUD Sobirin.

Sebut saja Bahar yang merupakan laki-laki paruh baya asli Lubuklinggau yang sekarang tinggal di Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur 2.

Bahar mengungkapkan, sejak RSUD Sobirin di Lubuklinggau resmi ditutup semua pedagang sepi pembeli termasuk dirinya, karena di area tersebutlah tentu banyak orang-orang dari rumah sakit yang ingin membeli makanan dan sebagainya di area sekitar.

Di mana, ada sebagian pedagang yang pindah lokasi karena melihat minimnya peluang untuk orang datang membeli. Namun, Bahar sendiri tidak pindah lokasi. Kemudian dikatakan olehnya, untuk pindah lokasi tidaklah mudah, karena harus mencari lokasi yang sesuai dan beradaptasi lagi.

BACA JUGA:Depot Kayu Sepakat Jaya Lubuklinggau Sediakan Ragam Kayu Berkualitas Asal Mura-Muratara

“Kalau pindah jualan ya mau kemana lagi dek, lagipula rumah bapak juga tidak jauh dari sini. Jadi bapak tetap jualan di sini saja, berdoa saja dagangan buah-buahan terjual dengan laris,” kata Bahar.

Seperti yang telah diakui oleh Bahar, ia tetap berdagang di area eks RSUD Sobirin dan ditegaskan pula bahwa ia tidak akan pindah lokasi.

Omzet yang dihasilkan oleh pedagang buah yang telah berdagang selama puluhan tahun tersebut mengalami penurunan lebih dari 50 persen, jika dibandingkan pada masih beroperasinya layanan RSUD Sobirin di area tersebut.

Dampak dialihkannya perpindahan RSUD Sobirin ke Muara Beliti tidak hanya dirasakan oleh tenaga kesehatan dan pasien saja. Namun para pedagang juga ikut merasakan turunnya penjualan barang dagangannya.

Kategori :