Suwarto, menjelaskan warga mengetahui bahwa Sutinah yang membunuh anaknya merupakan ODGJ. Hanya saja sepengetahuannya selama ini Sutinah tidak pernah dibawa ke rumah sakit jiwa.
“Selama ini Sutinah memang tidak menganggu orang lain, ataupun menganggu warga,” jelas Suwarto dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari LINGGAUPOS.CO.ID.
“ Sutinah tidak menganggu, makanya tidak pernah dikurung ataupun dipasung. Tapi kalau sepertinya sudah kumat, oleh suaminya dibawa ke Puskesmas,” ia menambahkan.
Makanya diakui oleh Suwarto, adanya kejadian ini warga sangat kaget dan sama sekali tidak menyangka.
BACA JUGA:Petugas Pastikan ODGJ Rutin Konsumsi Obat
Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi melalui Kasi Humas AKP Hardiansyah membenarkan terduga pelaku Sutinah sudah diamankan.
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Sutinah.
Sementara Psikolog RSUD Dr Sobirin Musi Rawas Irwan Tony, M.Ps.I saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID menjelaskan seseorang dikatakan ODGJ ketika bermasalah dalam berfikir, berperilaku dan berperasaan serta juga ada gangguan kognisi.
“ODGJ itu banyak macamnya. Yang paling kronis dikenal dengan istilah skizofrenia,” jelasnya.
BACA JUGA:Cari Solusi Polemik PPPK Muratara, DPRD Sudah Bertemu BKN
Dari laman Kementerian Keseharan RI, dijelaskan skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.
Kata Irwan Tony, kasus yang banyak terjadi tipe yang paranoid mereka ada halusinasi,ada waham dan lain sebagainya.
“Gejala yang menonjol pada penderita skizofrenia, biasanya orangnya merasa diri lebih hebat dari kenyataan, halusinasi suara, cemas dan curiga bahkan merasa ada yang mengikuti dan lain-lain. Cara mencegahnya agar tak terjadi hal seperti ini, penderitanya harus minum obat rutin,” terangnya.
Gejala lain dari skizofrenia dapat berupa delusi, dan juga perilaku abnormal seperti penampilan aneh, bicara tidak koheren, berkeliaran, bergumam atau tertawa sendiri, pengabaian diri. Skizofrenia dapat tangani dengan penggunaan obat-obatan dan dukungan psikososial.(*)