“Tadi malam sekitar jam 1 WIB ada tebing berupa danau longsor. Kita belum tahu informasi lengkapnya seperti karena kita mau monitor Ulu Rawas sudah putus komunikasi, masuk tidak bisa. sinyal juga mati. Satu Kecamatan Ulu Rawas belum bisa dihubungi,” katanya, Jumat 12 Januari 2024.
Menurutnya jaringan telekomunikasi terputus, karena listrik padam sehingga jaringan telekomunikasi terputus.
“Sementara HT yang kami miliki jangkauannya jarak dekat sehingga kita belum dapat berkomunikasi tim di Ulu Rawas,” ucapnya.
Secara umum kondisi banjir di Muratara masih bertahan dalam arti airnya belum surut.
BACA JUGA:Banjir Kecamatan Rawas Ulu dan Ilir Kembali Naik, Waspada Luapan Air Lebih Tinggi Lagi
“Banjir masih ngetan (bertahan) atau belum surut. Ada desa tertentu yang beguyur surut tapi kita belum tahu datanya,” tambahnya.
Menurutnya dari 7 kecamatan yang ada di Muratara 6 kecamatan banjir. Yang tidak banjir hanya Kecamatan Nibung.
Adapun 6 kecamatan yang banjir Kecamatan Karangjaya, Karang Dapo, Rawas Ilir, Rawas Ulu, Rupit dan Kecamatan Ulu Rawas.
“Informasi sementara yang tidak banjir Kecamatan Karangdapo,” jelasnya.
BACA JUGA:3 Kecamatan Banjir, Jalur Sukakarya-PALI Lumpuh
Ditambahkannya Pemerintah Kabupaten Muratara sudah mendirikan posko bencana dan mendirikan dapur umum di desa-desa.
“Dapur umum sudah didirikan di desa-desa dikoordinatori oleh camat. Untuk dapur induk induk kabupaten ada dua depan Kantor PMD dan depan Kantor Dinkes,” jelasnya.
Ketika ditanya berapa jumlah keluarga yang terdampak banjir. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber menyebutkan jumlah keluarga yang terdampak banjir mencapai 20 ribu, serta 7 jembatan gantung putus.
Menurut Rahmat pihaknya terus mengupdate data, sehingga data masih cendrung berubah , bisa bertambah dan juga bisa kerkurang.
BACA JUGA:Hujan Semalaman Sukakarya Kembali Banjir, Akses Jalan Menuju Pali Ditutup Sementara
“Mohon maaf untuk saat ini data belum bisa kita berikan,” jawabnya.