Depresi yang parah adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan dapat menyebabkan banyak efek lain. Perceraian dan keluarga broken home dapat menyebabkan efek traumatis mendalam pada anak.
Depresi pada anak dapat memengaruhi cara anak bersosialisasi, berinteraksi dengan orang lain, dan cara berteman. Perasaan negatif terkurung dalam dirinya dan kemudian bisa meledak atau mengakibatkan hal-hal lain yang bisa menjadi bencana.
Depresi ini tidak hanya muncul akibat perceraian. Pola asuh seorang ibu yang depresi juga bisa berdampak pada anak. Jika Moms membesarkan anak dan merasa seperti sedang mengalami depresi, segera cari bantuan dari ahli medis.
Keempat, dampak pada performa akademik.
BACA JUGA:7 Manfaat Anak Belajar Bahasa Asing Sejak Dini dan Kiat Memulainya
Keluarga broken home pada anak usia sekolah bisa berdampak negatif pada performa anak di bidang akademik. Proses belajar mereka jadi susah fokus karena masalah yang mereka hadapi di rumah.
Anak-anak bisa saja memiliki banyak pikiran yang berputar-putar di kepala kecil mereka, perasaan negatif, kekhawatiran, kesedihan, dan kecemasan.
Kelima, perilaku negatif anak.
Selain performa akademik yang menurun, perceraian juga bisa memengaruhi hubungan sosial anak-anak dalam beberapa cara.
BACA JUGA:Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNPARI Gelar Lomba Tari Kreasi dan Dance
Pertama, beberapa anak menunjukkan kesusahan mereka tentang keluarga mereka yang hancur dengan bertindak agresif dan dengan melakukan perilaku penindasan, yang keduanya dapat berdampak negatif pada hubungan teman sebaya.
Remaja dari keluarga yang berantakan mungkin mengembangkan sikap sinis terhadap hubungan dan memendam perasaan tidak percaya, baik terhadap orang tua dan calon pasangan romantis mereka di masa depan.
Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kepercayaan diri anak setelah orang tuanya mengalami perceraian?
Pertama, jadilah cermin yang positif.
BACA JUGA:Ini 5 Syarat Pendaftaran KIP Kuliah 2024
Meski sedang terpuruk, ingatlah bahwa anak melihat Anda sebagai contoh. Memang wajar apabila perceraian mendatangkan kesedihan pada diri Anda. Namun, sikap Anda dalam menerima hal ini tentu akan berdampak pada anak.