Hasil pemeriksaan dikatakan abnormal jika pada refleks cahaya pupil terlihat bintik atau bercak kehitaman, atau tidak simetris antara mata kanan dan kiri, atau berwarna putih seperti susu.
Kedua, respons kedipan mata dan pupil.
Bayi dengan kondisi lahir prematur, memiliki tanda adanya penyakit pada mata, atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mata pada masa kanak-kanak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara komprehensif di dokter spesialis mata.
BACA JUGA:10 Tips Menghilangkan Ngantuk Saat Kerja, Dijamin Ampuh Bikin Mata Melek Kembali
Pemeriksaan mata komprehensif dilakukan dengan memberikan obat tetes mata untuk memperlebar pupil selama pemeriksaan.
Kedua, Jenis Pemeriksaan Mata pada Anak Usia 6 Bulan–2 Tahun
Pemeriksaan mata pada anak berusia 6 bulan umumnya dilakukan untuk mengevaluasi keterampilan fokus mata, persepsi kedalaman (depth perception), serta kemampuannya dalam melihat warna.
Dalam hal ini, dokter dapat melakukan tiga jenis pemeriksaan mata anak.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mata Penting, Mungkin Anda Mengalami CVS, Ini Penjelasannya
Mulai dari tes respons pupil yang dilakukan untuk mengukur respons pupil anak ketika mendapatkan rangsangan cahaya.
Lalu fixate and follow response test, untuk mengukur kemampuan anak untuk melihat secara terpaku dan mengikuti suatu objek saat bergerak.
Selanjutnya preferential looking test untuk mengevaluasi kemampuan penglihatan si Kecil menggunakan kartu khusus yang kosong pada satu sisi dan terdapat pola garis pada sisi lainnya guna menarik pandangan si Kecil.
Ketiga, Jenis Pemeriksaan Mata pada Anak Usia 2–5 Tahun
BACA JUGA:Tips Mengatasi Mata Kucing Yang Belekan dan Juga Berair, Lakukan Hal Ini Pada Kucing Kalian
Pemeriksaan mata pada anak berusia 2–5 tahun sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa sekolah nantinya.
Adapun beberapa jenis pemeriksaan mata yang direkomendasikan mulai dari tes simbol LEA, retinoskopi, random dot stereopsis (pengujian dot stereopsis acak), pemeriksaan ocular, dan color vision test.