Menyadari bahwa setiap anak unik, dan perkembangan setiap anak berbeda-beda. Maka, mulai hari ini stop bandingkan anak dengan kakak/adiknya, atau bahkan dengan anak yang lain.
KORANLINGGAUPOS.ID - Sebab, membandingkan anak lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya. Maka, orang tua harus belajar mengerem komentarnya terhadap anak.
Bagaimana caranya?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber, bisa dimulai dengan hargai kekuatan anak.
BACA JUGA:3 Kiat Cerdas Hadapi Kritik Tanpa Emosi
Misal, seorang Bunda begitu mengkhawatirkan putrinya yang belum bisa berjalan di usia satu tahun tiga bulan, sehingga lupa bahwa putrinya yang sudah bisa berbicara dengan cukup jelas pada usia 10 bulan.
So’ ayo mulai lihat anak dari sisi positif, dan jangan dibandingkan dengan anak lain.
Cara kedua, gali terus kelebihan anak.
Anak satu dengan yang lain, tentu memiliki dua anak yang karakternya jauh berbeda. Tugas orang tua adalah untuk lebih fokus pada kelebihan setiap anak.
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele, 7 Manfaat Magang Bagi Mahasiswa dan Pelajar
Ketiga, jika ingin membandingkan maka bandingkan dengan perilakunya sendiri.
Bisa dengan kata-kata, “Ayo, kemarin kamu sudah bisa, kok, membereskan tempat tidur. Hari ini juga pasti bisa”.
Lalu apa sih, dampaknya jika Ayah Bunda masih sering membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman liputan6, anak yang disbanding-bandingkan dampak pertamanya menjadi stres.
BACA JUGA:Cara Jitu Melatih Anak Mengendalikan Emosinya