MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Tak bisa ditawar lagi. Per 30 November 2023, RS Dr Sobirin bakal setop pelayanan.
Ini sesuai Rapat di Ruang Bina Praja Pemkab Musi Rawas, Jumat 3 November 2023 dipimpin Pj Sekda Musi Rawas H Aidil Rusman, dihadiri Asisten I Ali Sadikin, Kepala BKPSDM Musi Rawas David Pulung, dan Direktur RS dr Sobirin dr H Sopyan Hadi.
LEPAS : Spanduk putih berisi petisi ratusan honorer yang meminta mereka tak di -PHK jelang penghentian layanan kesehatan RS Dr Sobirin yang tadinya dipasang di lingkungan RS sudah dilepas. Foto didokumentasikan Sabtu sore 4 November 2023-Foto : M Yasin / Linggau Pos-
Ada tiga poin penting yang dihasilkan dalam rapat tersebut.
Pertama, Rumah Sakit dr Sobirin akan tetap direlokasi ke RSUD Pangeran M Amin, seluruh pegawai wajib mendukung keputusan ini. Siapapun yang menentang keputusan ini baik ASN, PPPK maupun honorer kinerjanya akan di evaluasi oleh BKPSDM.
BACA JUGA:Kami Mengecam Keras Keputusan Bupati Musi Rawas, RS Pangeran Amin Belum Ada Izin
Putusan kedua, Karyawan Non ASN BLUD SK-nya akan diperpanjang ditandatangani per 29 November 2023 dengan TMT 1 Januari 2024. Bulan Desember standby on call jika diperlukan akan hadir.
Poin ketiga, spanduk petisi harus diturunkan, karena menurunkan kredibilitas Pemkab Musi Rawas, silahkan diganti dengan tulisan loyalitas mendukung relokasi pemindahan RS dr Sobirin.
Keputusan tetap direlokasinya SDM dan alat kesehatan RS Dr Sobirin ke RS Pangeran Amin di Muara Beliti membuat sejumlah pihak bersuara.
Salah seorang dokter yang enggan disebutkan identitasnya mengaku khawatir pemindahan alkes maupun SDM RS Dr Sobirin ke RS Pangeran Amin justru menimbulkan masalah baru.
“Kami keberatan pindah. Minta tolong ditunda. Sampai bangunan RS Pangeran Amin standar. Jadi begawe tu aman idak penuh dengan kekhwatiran. Listrik, air. Nyawe manusie tarohannye,” sebut sumber ini.
Hal yang perlu dipertimbangkan lainnya yakni, lama-lama alat kesehatan yang dipindahkan bisa saja rusak. Bukan karena dipakai. Melainkan karena tak dipakai.
“Padahal alat kesehatan bukan harge murah, ratusan bahkan miliar hargenye,” sebut sumber itu lagi.
Mendengar masukan dari dokter ini, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) yang juga pernah jadi Direktur Rumah Sakit, Prof. Dr. dr. Youwono ikut angkat bicara terkait kisruhnya kebijakan Bupati Musi Rawas, menyetop layanan di RS Dr Sobirin, dan berencana memindahkannya ke RS Pangeran Amin.