BACA JUGA:Carabao Cup 2023: Simak Jadwal di TV, Bigmatch MU vs Newscastle Kapan? Cek Tim Lolos 16 Besar
’’Tidak semua pembeli bisa melakukan adaptasi tanaman yang langsung berasal dari hutan,’’ jelas pria 21 tahun tersebut.
Perawatan anggrek tidak bisa sembarangan. Penghobi juga harus tahu jenis anggrek berdasar media tanamnya.
BACA JUGA:Nasabah BCA Baca Ini Penting, Ada Penutupan di Rekening Jika Ada Lakukan Ini
Lokasi asal anggrek endemik turut berpengaruh terhadap ketahanannya. Penghobi harus memperhatikan tingkat elevasi saat hendak menanam anggrek di lokasi lain.
Yaitu, kurang dan tidak lebih dari 500 mdpl dari habitatnya. Sebab, suhu dan kelembapan sangat berpengaruh terhadap daya tahan tanaman tersebut.
BACA JUGA:Gelontorkan Bantuan Gubernur Revitalisasi 16 Pasar di Sumsel, Bagaimana Lubuklinggau dan Muratara?
Tapi, ada juga spesies yang lebih kuat seperti anggrek selop atau Paphiopedilum glaucophyllum. ’’Berasal dari lereng Gunung Semeru, tapi juga bisa ditanam di Surabaya,’’ ungkap pemilik LNE Plantae itu.
Bagaimana dengan pemula? Dia menyarankan agar memilih anggrek endemik di wilayah masing-masing karena tidak terlalu membutuhkan proses mengadaptasikan.
BACA JUGA:Didik Pelajar jadi Pemimpin Berdaya Saing
Jangan lupa, anggrek lebih cocok diletakkan di luar ruangan karena membutuhkan aliran udara yang baik. Kebanyakan pemula lebih sering menjadikan pajangan dalam ruangan. Padahal, hal tersebut tidaklah terlalu baik.
’’Jadi, anggrek dataran tinggi dan rendah itu berbeda karakternya. Ada yang cocok dan tidak bagi pemula,’’ terang dia.
BACA JUGA:Raih Juara AMH 2023 Kategori Siaran Pers
Secara umum, Lukman menjelaskan perawatan anggrek endemik. Penyiraman tidak boleh terlalu menggenang serta harus dilengkapi pot berlubang.
Dengan tujuan, menghindari kebusukan. Penyiraman cukup dilakukan satu kali dalam dua hari. Begitu pula pemupukan, harus menyesuaikan dengan umur tanaman itu.