“Pengajuan si anak dia mengemis karena diajak temannya. Kebetulan memang saat penertiban sebetulnya banyak anjam disana. Sayangnya kami datang banyak yang kabur. Si anak juga mengaku sudah tidak sekolah lagi dan kedua orang tuanya bekerja di kebun. Namun untuk lebih lanjut nanti kewenangan DP3APM yang memastikannya,” jelas Ta’at.
Kedepan, selain anjal mereka yang berdagang asongan di lampu merah juga akan mereka tertibkan. Mengingat keberadaan mereka juga dapat menganggu pengguna jalan.
BACA JUGA:Disdikbud Lubuklinggau Minta Kepala PAUD/TK Partisipasi Lomba Mewarnai 21 November 2023
“Minggu ini kami baru lakukan sosialisasi ke mereka. Kami kasih pemahaman bukan berarti kami melarang mereka berjualan. Namun silahkan berjualan di lokasi yang diperbolehkan. Penertiban pedagangan asongan ini kemungkinan akan mulai kami lakukan minggu depan,” ungkapnya.
Mereka juga bersyukur, saat penertiban tadi mereka tak menemukan pelajar yang bolos sekolah.
BACA JUGA:Punya SDM Handal, SDN 50 Lubuklinggau Raih Banyak Prestasi
“Artinya sudah mulai ada efek jera dari para pelajar setelah kita melaksanakan penertiban kemarin. Tadi kita cek di beberapa lokasi tempat para pelajar bolos sekolah nongkrong, tidak kita temukan,” tegasnya.
Ia berharap, kedepan tak hanya pelajar yang bolos sekolah namun para pengemis dan anjal juga kedepannya jera, tak lagi mengemis di simoang RCA. (*)