KORANLINGGAUPOS.ID - Apakah kita termasuk orang yang mencintai harta, dan apa yang menjadi bukti bahwa kita mencintai harta? Ternyata harta juga bisa mencintai kita si pemilik harta. Bagaimana caranya agar harta mencintai pemiliknya?
Sebagian didermakan atau disedekahkan, karena harta tersebut memang ada sebagian milik orang lain.
Dengan demikian harta yang kita miliki akan mengucapkan terimakasih, karena ia telah diberikan kepada yang membutuhkan.
Namun, bersedekah tidak melulu soal banyak harta, dan bersedekah tidak melulu harus besar, berderma tidak melulu menunggu kaya, bersedekah tidak melulu menunggu waktu luang.
Apabila berderma dengan alasan nanti apabila sudah kaya, kalau sudah lapang, kalau sudah ada kesempatan, maka pasti orang enggan untuk melakukannya. Akan tetapi mulailah bersedekah dari hal yang kecil, tapi besar pengaruhnya dan manfaatnya bagi yang diberikan sedekah.
BACA JUGA:Bulan Suci Penuh Berkah dengan 17 Lagu Religi Terpopuler Ramadan
Mengapa demikian?
Tentu Allah tidak sembarangan memerintahkan hambanya untuk bersedekah dan Rasulullah Saw pun pasti sudah penuh perhitungan pada saat beliau menyampaikan sabdabnya tentang keutamaan sedekah.
Mengapa pahala sedekah itu utama?
Karena pertama, sedekah dapat menolak bencana.
Selain pahalanya besar, Allah menjanjikan nilai lebih dan keutamaan sedekah, diantaranya sedekah berfungsi untuk menolak bala dan bencana dalam kehidupan manusia. Bahkan sedekah bukan hanya menghindari bencana, akan tetapi bencana tidak akan melewati jika ada orang-orang bersedekah.
Kita sebagai manusia yang diselimuti serba kelemahan dan kekurangan tidak akan mampu mendeteksi sedekah yang mana dan sedekah apa saja yang bisa menghindari bencana tersebut, sehingga tidak melewati kita. Rasulullah Saw, bersabda yang artinya: Bersegeralah kamu bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. (HR. Imam Baihaqi).
BACA JUGA:5 Rekomendasi Libur Tahun Baru 2024 Wisata Religi di Sumatera Barat, Nomor 3 ada Masjid Taj Mahal
Ujian berupa bencana tetap akan datang kepada kita bukan karena Allah tidak sayang dan tidak menilai sedekah kita. Namun, ini adalah bentuk ujian apakah kita akan tetap bersedekah seperti biasanya, atau tidak, walaupun bencana dan kesulitan kita hadapi, atau berhenti karenanya. Oleh karena membiasakan sedekah dalam kondisi apapun adalah sesuatu yang istimewa dan sangat bermanfaat.
Kedua, orang yang sudah meninggal dunia itu telah melihat malaikat pencabut nyawa, ia telah melihat malaikat Munkar dan Nakir, mereka sudah ditanya tentang siapa tuhannya, siapa nabinya, dan apa agamanya.