"Jalan berlumpur mencapai 3 KM. Kondisi ini sangat dikeluhkan warga terutama anak-anak sekolah," kata Nasution kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 14 Maret 2024.
Menurut mantan Kades Sadu tersebut, kondisi jalan tersebut kini semakin parah mobil tidak bisa melalui jalan tersebut karena berlumpur.
"Mobil-mobil tidak bisa lagi masuk ke desa karena jalannya berlumpur," akunya.
Kondisi jalan semakin parah ketika musim hujan. Anak-anak sekolah tidak bisa kelaur karena tanah lengket sehingga tidak bisa dilewati.
BACA JUGA:Wajib Terapakan, 10 Tips Aman Saat Perjalanan Mudik Lebaran Idul Fitri
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas untuk segera membangun jalan tersebut.
"Harapan kami jalan dibangun dan dulu Bupati berjanji seluruh desa jalannya mulus, sedangkan kami belum merasakan jalan mulus. Padahal jarak desa kami dengan kantor camat hanya 6 KM," jelasnya.
Nasution menambahkan Kades Sadu mengaku sudah sering mengusulkan pembangunan jalan desa mereka.
"Kata Pak Kades sudah sering mengusulkan namun belum ada tanggapan dari Bupati," tambahnya.
BACA JUGA:Progres Trase Jalan Tol Harus Dikebut, Jangan Dibuat Lambat
Menurutnya tahun 2004 Desa Sadu merupakan desa tertinggal. Kemudian tahun 2005 lepas dari desa tertinggal. Saat itu Jalan Desa Sadu diaspal sepanjang 3 Km. Sekarang tidak perna lagi dibangun aspal bahkan jalannya sudah hancur.
"Saat saya menjabat kades pernah diaspal sepanjang 3 KM sekarang tidak pernah lagi diaspal," ucapnya.
"Harapan kami Bupati dapat menepati janji seluruh jalan desa mulus," sebutnya.
Dihubungi terpisah, Camat BTS Ulu, MArzuki Usman mengakui jalan Desa Sadu belum diaspal. Sehingga pada musim hujan jalan menjadi becek dan berlumpur.
BACA JUGA:Pengendara Diminta Hindari Dahulu Melitas di Jalan Kapten Arivai
"Sehingga sulit bahan tidak bisa dilalui. Namun kalau musim kering jalan bisa dilewati," akunya.