pegawai Sat PolPP, 16 formasi untuk administrasi perkantoran di OPD dan sisanya 76 formasi untuk Tenaga
Honorer K2 (THK2).
Lalu bagaimana dengan nasib mereka yang lulusan sarjana namun belum menjadi tenaga honorer atau tenaga Non
ASN di Lubuklinggau?
Karena itu artinya, tak ada kesempatan mereka untuk ikut seleksi CPNS di Lubuklinggau. Sementara mau ikut seleksi PPPK tidak bisa, karena tidak memiliki SK Honorer.
Informasi ini dibenarkan oleh Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau Hj Yulita Anggraini melalui Kabid
Pengangkatan, Pemberhentian dan Informasi, M Adi Dwi Cahyo saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID.
Adi mengaku, dari pihak Kemenpan RB sebetulnya membolehkan daerah untuk membuka seleksi CPNS.
Hanya saja karena tenaga honorer di Lubuklinggau masih cukup banyak, mereka memilih untuk hanya mengusulkan seleksi
PPPK tahun 2024, belum untuk seleksi CPNS.
“Ya, tahun ini kita prioritaskan membuka seleksi PPPK. Sementara untuk seleksi CPNS belum dulu. Hal ini karena dari arahan pihak Kemenpan RB juga meminta kita, instansi pemerintahan mengusulkan kebutuhan ASN dengan wajib memprioritaskan penataan tenaga non ASN. Makanya kita belum buka seleksi CPNS namun tetap
buka seleksi PPPK. Alhamdulilah, usulan formasi PPPK tahun ini sebanyak 264 formasi semua disetujui Kemenpan RB,” jelas Adi, kemarin.
Apalagi diungkap Adi tenaga honorer yang terdata BKN di Kota Lubuklinggau masih banyak, 1.500 orang.
Ditambah tenaga hoorer yang belum terdata BKN ada sekitar 1.000 orang.
“Jadi total tenaga honorer kita saat ini asih sebanyak lebih kurang 2.500 orang. Ini juga yang harus
difikirkan kedepannya,” ungkap Adi.