Maka kalau kita memandang ada orang kaya rajin sedekah, tidak ada orang yang susah di dekat rumahnya kecuali semuanya dicukupkan bukan dunianya yang kita lihat tapi bagaimana dia beramal dengan dunia tersebut.
Apabila dalam hati kita alangkah bahagianya ya kalau saya punya mobil mewah, punya harta melimpah, punya pelayan yang banyak sungguh surga ada ditangan kita.
Berarti kita terlalu menganggap dunia itu adalah suatu hal yang membuat kita terhormat, maka kata Imam Al Ghazali andaikata orang kaya yang memiliki harta yang banyak itu di mata kita itu adalah orang yang paling mulia,
maka kita sejatinya telah menjatuhkan kemuliaan kita dipandangan Allah SWT terlebih lagi kalau seandainya Allah mudahkan kita untuk melangkah ke masjid dan lain sebagainya, Allah memudahkan kita untuk membaca Alquran, tapi kita masih menganggap hal lain selain itu masih lebih mulia dari yang kita miliki berarti kita termasuk orang yang merugi.
BACA JUGA:6 Tips Aman Mudik Lebaran Bersama Keluarga, dengan Mobil Toyota Veloz
Rasulullah mengingatkan, siapa yang membaca Alquran Allah mudahkan dia membaca Alquran, Allah buat dia senang membaca Alquran. Lalu kemudian dia melihat orang lain seakan-akan memiliki suatu hal yang lebih berharga dari yang ia miiki.
Artinya ia menganggap bahwa hal lain selain bacaan Alquran itu lebih afdol dari bacaan Alquran itu sendiri.
Berarti ia sudah menganggap rendah apa yang Allah muliakan. Maka kemampuan untuk hadir di majelis ilmu seperti ini kemampuan kita untuk dapat salat jamaah di masjid yang paling mahal yang Allah berikan kepada kita, maka kita anggap selain ini lebih istimewa dari yang kita rasakan saat ini.
Para ulama mengatakan, andai kata para penguasa itu mengetahui keistimewaan duduk di majelis ilmu seperti ini, sudah tentu mereka pun akan berduyun-duyun menandingi kita untuk hadir di sini.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrim, PLN Imbau Pelanggan Amankan Penggunaan Kelistrikan
Maka dari itu syukuri bahwa kita berada di majelis-majelis ilmu. Insyaallah di majelis itu turun rahmat Allah SWT.
Juga jangan sampai kita mengorbankan agama demi mendapatkan secuil harta dari tangan mereka. Jangan menghilangkan kebiasaan salat berjamaah, baca Al-Quran, berdzikir, itikaf, demi mengejar urusan dunia. (*)