Jika memiliki anak yang kurang disiplin dan kurang hormat, kelas seni bela diri akan membantu mereka belajar pengendalian diri. Taekwondo dan karate mendalami tradisi menghormati dojo, atau ruang kelas, serta pelatih mereka.
Instruktur kemungkinan besar akan meminta mereka untuk menyapa mereka secara formal, dan mereka diharapkan untuk membungkuk kepada pelatih saat memasuki ruangan.
Selain itu, jika anak-anak kesulitan menghadapi amarah, seni bela diri memungkinkan mereka melepaskan amarahnya dengan cara yang sehat dan produktif, dengan mengendalikannya dan menyalurkan emosinya menjadi motivasi untuk berlatih.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu Tanda Anak Korban Bullying, Kenalin Tandanya
7. Latihan bela diri mengembangkan kemampuan pemahaman dalam mengenali potensi bahaya.
Seni bela diri tidak hanya melatih dan memperkuat tubuh tetapi juga pikiran. Latihan bela diri secara rutin mempersiapkan kesadaran diri untuk waspada terhadap potensi bahaya atau ancaman. Hal ini juga mengajarkan bagaimana tetap fokus ketika berada dalam situasi stres dan menyatukan semua kekuatan untuk menyelesaikannya.
Kebanyakan orang lebih memilih mencari cara untuk melepaskan diri dari masalah yang tidak diinginkan daripada mencoba menyelesaikannya yang juga merupakan masalah umum bagi anak-anak.
Ini adalah salah satu aspek utama pelatihan bela diri mengembangkan kesadaran akan pentingnya tindakan pencegahan. Ini juga melibatkan pemahaman konsep perlindungan tubuh termasuk keselamatan di jalan, perawatan luka, dll.
BACA JUGA:Workshop Pencegahan Terhadap Perbuatan Bullying dan Tindak Kekerasan di SDN 6 Lubuklinggau
8. Latihan bela diri mengajarkan perilaku yang baik dalam kelompok.
Belajar bela diri juga dapat meningkatkan perilaku sosial anak. Karena sebagian besar kegiatan utama yang diadakan di dojo dilakukan secara berkelompok, hal ini mengajarkan anak-anak bagaimana berperilaku baik di sekitar teman-teman lainnya.
Motto utama dari setiap program bela diri adalah mendidik siswa tentang cara membela diri dalam situasi tertentu namun melakukannya dengan cara yang benar.
Selama menjalani pelatihan, anak bekerja dalam kelompok dan berinteraksi satu sama lain, membina persahabatan dan saling memberikan dukungan. Ini adalah keterampilan luar biasa yang berkontribusi pada rasa keterlibatan dengan orang lain dan penting untuk mencapai tujuan hidup dan karier masa depan mereka.
BACA JUGA:Komitmen Cegah Bullying, KKG Gugus VIII Lubuklinggau Edukasi Guru dan Kepala Sekolah
Selain itu, perlu dilakukan dengan aman agar anak terhindar dari cedera. Tentu hal ini membuat para orang tua bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk menyekolahkan anaknya berlatih bela diri? Dan jenis pertahanan diri apa yang aman digunakan oleh anak.
Saat yang tepat untuk belajar bela diri meski belum ada aturan pasti pada usia berapa anak mulai boleh berlatih bela diri.