KORANLINGGAUPOS.ID - Di antara serangkaian amalan sunnah di bulan suci Ramadhan adalah beri’tikaf. Kendati termasuk amalan sunnah yang bisa dilakukan kapan saja, tetapi khususnya di bulan Ramadhan, i’tikaf lebih dianjurkan, terutama di sepuluh malam terakhir.
I'tikaf itu artinya berdiam diri. Ketika kita ingin ber i'tikaf artinya kita berdiam diri di masjid yang disertai dengan niat. Hal ini dijelaskan Ustadz Raji saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID
Lalu untuk apa kita beri'tikaf?
Kata Ustadz Raji, tentunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan ibadah dan amalan lainnya di masjid. Bisa dengan berdzikir, bertasbih, membaca Al-Quran, bermuhasabah diri, bisa juga dengan mendengarkan nasihat-nasihat agama serta memperdalam ilmu agama.
BACA JUGA:Digadang Cocok Berpasangan dengan Riezky Aprilia di Pilkada Lubuklinggau, Rina Prana Angkat Bicara
Ada beberapa syarat seseorang bisa ikut beri'tikaf dan dinyatakan sah i'tikafnya.
Yaitu, Islam, sudah aqil baliq, dilaksanakan di dalam masjid dan tentu saja jangan lupa berniat serta dilakukan selama satu hari satu malam full.
Apakah perempuan boleh beri'tikaf?
Tentu saja boleh dan dipersilahkan. Namun di dalam masjid ada fasilitas khusus dan yang terpenting terpisah antara laki-laki dan perempuan. Misal, masjid ada dua lantai bisa saja lantai satu untuk laki-laki dan lantai dua untuk perempuan.
Selain itu yang perlu diperhatikan selama melaksanakan i'tikaf adalah dilarang keluar masjid kecuali ada alasan syar i atau uzur sýar’i misal karena batal wudhu atau mau ke WC.
BACA JUGA:Bolehkah saat Puasa Ramadhan ketika Wudhu Kita Berkumur?
Lalu apa saja ibadah yang bisa dilakukan selama beri’tikaf?
“Ibadah yg dilakukan selama i'tikaf cukup banyak. Bisa dengan melaksanakan Salat sunnah. Seperti Salat Dhuha, Salat Hajat hingga Salat Taubat. Bisa juga dengan membaca Al-Quran, berdzikir, mengafalkan kajian atau paling tidak membaca buku keagamaan,”terangnya.
Lalu kapan waktu terbaik melakukan itikaf?
“Paling utama tentunya mendekatkan diri ke Allah SWT. Dan kenapa dilaksanakan diakhir Ramadan, tentu untuk mendapatkan malam lailatul qodar yang waktunya dirahasiakan Allah SWT. Itikaf ini sebetulnya ibadah yang luar biasa, namun sayangnya belum populer. Sehingga umat Islam harus mempopulerkannya. Karena biasanya, diakhir Ramadan kita justru hanya menyiapkan tentang Hari Raya Idul Fitri saja,” ungkap Ustadz Raji.