LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Tidak dapat dipungkiri bahwa gadget khususnya ponsel pintar dan tablet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari gadget memiliki manfaat yang dapat mempermudah pekerjaan setiap penggunanya.
Lahir di tengah pesatnya perkembangan teknologi, anak juga perlu belajar dan memahami dunia digital. Nantinya, hal ini akan membantu mereka bertahan dalam kehidupan yang penuh persaingan.
Lalu timbul pertanyaan, apakah anak-anak boleh bisa menggunakannya? Dimana banyak orang tua yang khawatir gadget pada anaknya akan mempengaruhi kesehatan mentalnya dan mengganggu studinya.
Menurut Psikolog Klinis Irwan Tony, M.Psi, anak boleh-boleh saja dikenalkan dengan gadget mengingat anak pada zaman sekarang hidup berdampingan dengan digital. Namun, tidak boleh berlebih-lebihan.
BACA JUGA:Psikolog RSUD Dr Sobirin Beberkan Cara Memberikan Pendidikan S*ks pada Remaja
"Kita sebagai orang tua kita ga bisa menjauhkan anak dari digital. Namun, yang paling baik bagaimana kita sebagai orang tua dapat mengawasi anak, tentu kita juga harus mengecek story anak, kemudian kalau bisa anak itu didampingi kemudian pahami dosis bermainnya," ujar Irwan saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID.
Jelas Irwan, usia anak 2 sampai 7 tahun diperbolehkan bermain gadget sekitar 15 menit, 7 sampai 12 tahun sekitar 30 menit, dan di atas usia tersebut baru diperbolehkan bermain gadget mencapai satu atau dua jam saja.
Irwan juga menyatakan, di usia dini sebaiknya anak dapat menghabiskan waktu bermainnya dengan orang tua. Maka dari itu, orang tua harus selalu mendampingi anaknya bermain.
"Karena yang paling efektif anak bermain itu sama ayah dan ibunya. Jadi, dia berkembang sesuai usia-usia tumbuh kembangnya terutama usia 5 tahun masa perkembangan anak. Kemampuan yang paling baiknya adalah kemampuan motorik sensoriknya itu yang paling baik dikembangkan dan itu bukan dari gadget, melainkan dari bermain sama ayah ibunya," katanya.
BACA JUGA:Ayah Bunda Kenali Potensi Anakmu, Begini Saran Psikolog RSUD Dr Sobirin
Ketika anak berkomunuikasi atau bermain dengan orang tuanya, maka timbul konsep kosa kata bercerita sama ayah dan ibunya. Jadi, peran orang tua dalam masa tumbuh kembang anak itu sangat penting.
Sementara itu, sebuah studi dari The University of Calgary pada tahun 2019 menemukan bahwa anak usia dua tahun yang terlalu lama menatap layar gadget memiliki kemampuan motorik dan komunikasi yang lebih buruk.
Selain itu, anak usia tiga tahun yang terlalu lama bermain gadget juga memiliki nilai perkembangan yang rendah.
Dalam penelitian berbeda, para ahli dari The American Heart Association mengungkapkan bahwa konsumsi gadget berlebihan oleh anak dapat berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung di masa depan.
BACA JUGA:Bagaimana Penyakit Mental Kepribadian Ganda Bisa Terjadi? Begini kata Pakar Psikologi