LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pemerintah telah mengumumkan pembukaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Mei 2024 mendatang.
Nantinya, akan terdapat peluang untuk 2,3 juta formasi penerimaan CPNS PPPK pada Mei 2024 tersebut.
Peluang ini menjadi kesempatan berharga bagi individu yang tertarik untuk bergabung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Strategi yang tepat dalam proses seleksi menjadi kunci sukses, seperti memilih instansi dengan jumlah pendaftar yang relatif sedikit atau sepi peminat.
Berdasarkan informasi yang diunggah oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui akun Instagram resminya, beberapa instansi terlihat sepi peminat berdasarkan proses seleksi CPNS 2023 .
BACA JUGA:Pria ini Rugikan PT Ratiga Abdi Meksa Muratara
Instansi sepi peminat itu, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hanya 11 pendaftar, Kementerian Dalam Negeri hanya 78 pendaftar, Badan Riset dan Inovasi Nasional hanya 251 pendaftar, Kementerian Perindustrian hanya 348 pendaftar dan Kementerian Kesehatan ada 887 pendaftar.
Sementara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyerahkan izin formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Formasi tersebut terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK.
“Ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda,” ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas seusai bertemu Mendikbudristek Nadiem Makarim, awal April 2024 lalu.
BACA JUGA:Kemenag Cairkan Insentif Guru PAI Non ASN, Berikut Kriterianya
Poin kedua, lanjut Anas, adalah pemenuhan kebutuhan SDM di lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen. Anas mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, alokasi formasi untuk dosen di perguruan tinggi negeri sangat terbatas. Padahal, di sisi lain, jumlah mahasiswa terus meningkat.
“Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal. Sudah kami diskusikan detil dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman MENPAN-RB.
Ketiga, sambung Anas, adalah pemenuhan formasi untuk penempatan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Anas menyampaikan, arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 adalah fokus pada pelayanan dasar, yaitu guru dan tenaga kesehatan. Kemudian seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN di instansi pemerintah.