Bermula Arpan, Ardy Arianto, dan terdakwa Maliyadi dan PD (17) sedang mengkonsumsi narkotika jenis shabu di rumah terdakwa Arpan.
BACA JUGA:Pasutri yang Curi Mobil di Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau Diringkus di Jambi
Saat sedang mengkonsumsi narkotika, PD berkata kepada terdakwa Arpan dan terdakwa Ardy “Payo nyari lokak be kito nyari motor,” dengan maksud mengajak terdakwa dan terdakwa untuk melakukan pencurian.
Kemudian terdakwa Ardy menjawab “Di mano?” yang langsung ditanggapi oleh terdakwa Arpan dengan berkata “Ado di Merasi nak lokak.”
Beberapa saat kemudian datanglah terdakwa Maliyadi sehingga terdakwa Arpan berkata kepada terdakwa Maliyadi “Payo antari Kami ke Merasi nak nyari lokak motor.”
Yang ditanggapi oleh terdakwa Maliyadi dengan menjawab “Galak Aku nganteri kamu, tapi tulah kasih aku duet.”
Lalu terdakwa Arpan memberikan satu bungkus rokok vigor dan uang sebesar Rp 30 ribu kepada terdakwa Maliyadi sebagai upah untuk mengantarkan para terdakwa melakukan pencurian dengan kekerasan.
BACA JUGA:4 Fakta Dibalik Kasus Bapak Hamili Anak Tiri di Musi Rawas, Terancam Denda Rp 5 Miliar
Sehingga setelah itu PD bersama terdakwa Arpan, Ardy dan Maliyadi pergi menuju rumah korban DD di Dusan IV Desa Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas untuk melakukan pencurian.
Sesampainya di rumah korban Terdakwa Arpan, Ardy bersama PD masing-masing mengambil satu buah balok kayu yang berada di depan rumah korban untuk dijadikan sebagai senjata.
Setelah mengambil balok kayu terdakwa Arpan pergi ke belakang rumah korban dan mencongkel pintu belakang rumah korban tersebut menggunakan sebilah senjata tajam jenis pisau yang dibawa dari rumah terdakwa Arpan.
Sedangkan PD bersama terdakwa Ardy mengawasi sekitar.
BACA JUGA:Sekeluarga Tenggelam di Sungai Rupit Muratara, Perkembangan Terbaru Seorang Nenek Ditemukan
Setelah pintu belakang rumah korban terbuka, Terdakwa Arpan, Ardy bersama PD masuk ke dalam rumah korban, dimana di dalam rumah tersebut terdakwa Arpan langsung mengambil satu bilah arit yang terdapat di dalam rumah.
Sementara terdakwa Ardy dan PD mengambil satu bilah parang yang berada di belakang pintu belakang rumah korban, lalu setelah mengambil arit dan parang.
Terdakwa Arpan, Ardy dan PD memeriksa ke dalam rumah korban dan melihat serta mengambil dua unit Handphone yang terletak di samping tempat tidur di dalam kamar tempat korban bersama istrinya yaitu saksi DA sedang tertidu.