Yuk Kenalan Sama Miftah Javier, Murid SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau yang Hafal 4 Juz Al-Quran

Miftah Javier Atthoriq saat tilawah Al-Quran dalam momen Wisuda Tahfidz Al-Quran di Auditorium Putra Sohe Kompleks Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau 20 April 2024.-Foto : Dokumen -SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sekolah Dasar Islam Qurani (SDIQ) Ar-Risalah Lubuklinggau, Sabtu 20 April 2024 sukses menyelenggarakan Wisuda Tahfidz Al-Quran. 

Dari 116 peserta yang diwisuda, seorang dari mereka yang hafidz 4 juz Al-Quran adalah ananda Miftah Javier  Atthoriq, kelas V Tabuk.

Kesuksesan orang tua Miftah Javier  Atthoriq dalam mendidik putranya menjadi penghafal Al-Quran membuat banyak orang tua kagum. 

Beruntung, disela kesibukannya Fitri sebagai Bunda dari ananda Javier  berkenan sharing ilmunya dengan KORANLINGGAUPOS.ID.

BACA JUGA:Luar Biasa, ini Pesan Abah Haji untuk 116 Peserta Wisuda Tahfidz Al-Quran SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau

Fitri mengungkapkan, Javier serius mengaji ketika usia 3,5 tahun. Dimulai dengan mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).

“Memang Javier ini masuk PAUD sejak usia 2,5 tahun. Sehingga saat masuk TPA, dia sudah setahun duduk di PAUD. Selain ngaji di TPA, Javier juga belajar di sekolah bentuknya setoran Iqro. Javier tamat Iqro umur 5 tahun lanjut belajar Al-Quran,” ungkap Fitri mengawali perbincangan.

Putra sulung Fitri dan Bapak Teguh Arifanto ini  masuk SD saat usia 6,5 tahun. Kala itu Javier sudah bisa membaca Al-Quran namun belum memahami tajwid.

 “Beruntungnya kelebihan Javier ini cepat menghapal. Kebetulan di SDIQ Ar-Risalah ada program tahpiz, jadi kami manfaatin betul adanya program tersebut. Waktu semester 1 kelas 1 dia dapat perdikat terbaik tahfidz dan tahsin, dari situlah saya nyemangatin dia buat kejar hafalan Al-Quran,” tutur Fitri yang dikenal ramah ini.

BACA JUGA:SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau Akan Berikan Reward untuk Peserta Terbaik Wisuda Tahfidz Al-Quran

Saat masuk SD dulu, kata Fitri, Javier baru hafal sampai Surat Al Qoriah. Lalu ngaji diluar sekolah juga kebetulan menghafalnya dari Surah An-Naba. Sementara di SDIQ Ar-Risalah menghafalnya dari Surah An-Nas.

“Hal ini membantu Javi mempercepat hapalan. Karena covid, saat kelas 2 SD justru hafalan Al-Quran Javi terpantau maksimal. September waktu itu dia tuntas juz 30. Lanjut tahun depan ke juz 2 dan seterusnya sampai sekarang,” ungkap Fitri.

Menurutnya, tak ada kiat khusus dalam membimbing Javi hingga sekarang sudah hafidz 4 juz Al-Quran.

“Caranya, saya kasih dia motivasi bersaing dengan teman tapi bersaing sehat, karena di kelas Javi waktu kelas 1 ada 2 teman yang hafalan Al-Qurannya sudah banyak. Maka saya bilang ke Javi, kalau dia malas menghafal Al-Quran bisa kesalip hapalan Quran-nya. Bisa nggak  dapat terbaik tahfiz lagi. Ini jadi memotivasi dia biar mau, dan saingan dia banyak yang mau dapat predikat terbaik tahfidz juga,” ungkap Fitri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan