Jelang Idul Adha, Distan Kota Lubuklinggau Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Kantongi SKKH

SKKH: Masyarakat dihimbau beli hewan Kurban lengkap dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).-Foto: screenshoot- Sinar Harapan

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan imbau para penjual hewan kurban untuk waspada.

Pastikan hewan yang didatangkan untuk dijual lagi, sudah kantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). 

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Abdullah Fikri saat dibincangi KORAN LINGGAUPOS,ID Jumat 26 April 2024 mengaku, yang menjadi perhatian pihaknya setiap menjelang Hari Raya Kurban, yakni pengawasan perlintasan hewan kurban.

Apalagi Kota Lubuklinggau jelasnya, untuk populasi hewan kurban masih sedikit. Sehingga banyak didatangkan dari daerah luar seperti dari Aceh, Lampung dan Musi Rawas.

BACA JUGA:Untuk Hari Raya Idul Fitri Warga Musi Rawas Sembelih 520 Ekor Hewan Ternak

"Populasi hewan kurban kita ini sedikit. Paling diangka 80 sampai 100. Dan diwilayah tertentu, seperti hanya ada di wilayah Lubuklinggau Utara I dan Lubuklinggau Barat I. Kebanyakan hewan kurban nanti yang disembelih, didatangkan dari daerah luar. Untuk itu PR kita, ya memastikan hewan yang didatangkan itu sehat. Caranya, ya memastikan setiap hewan kurban yang masuk punya dan mengantongi SKKH," ungkap Abdullah Fikri. 

Saat ini jelas Abdullah, pihaknya baru persiapan untuk pendataan hewan kurban. Karena setiap tahunnya memang selalu didata, berapa hewan kurban tahun ini. Lalu pihaknya ada perbandingan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya. 

Seperti data sebelumnya, ditahun 2022 hewan kurban yang banyak disembelih adalah kambing. Sementara ditahun 2023 justru hewan jurban sapi yang banyak disembelih. 

"Untuk tahun ini kita belum tahu. Nanti kita data dulu, baru diketahui perbandingannya," jelasnya.

BACA JUGA:Sedang Marak Puluhan Kerbau Mati Mendadak, ini Himbauan Dokter Hewan Musi Rawas

Tak hanya mendata, mereka juga akan mengecek kembali hewan kurban tersebut apakah benar dinyatakan sehat dan layak dijadikan hewan kurban atau tidak. Meskipun, mereka sudah mengantongi SKKH.

"Terutama biasanya dua minggu sebelum Hari Raya Kurban, petugas kita turun ke tempat penjual hewan kurban, memastikan hewan  yang didatangkan dari luar untuk dijual memang sehat. Tidak sedang tertular penyakit menular seperti PMK dan penyakit Ngorok. Tim juga turun ke kandang peternak kita sendiri juga untuk memastikan hewam mereka sehat dan layak dijual," tegasnya.

Lalu di hari H setelah Shalat Id, petugasnya turun kembali untuk pengawasan pemotongan hewan kurban. Ini juga untuk memastikan setelah dipotong, daging hewan kurban layak dikonsumsi.

"Selain itu kami juga mendorong para peternak kita untuk menjaga populasi ternak mereka yang sedikit ini jangan sampai habis. Biasanya sih, setelah hewan ternak mereka jual, sisa uangnya mereka belikan lagi pedet atau anak ternak, untuk diternakan lagi. Ya seperti itu saja terus untuk menjaga populasinya tetap ada disini," jelasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan