Pilkada Musi Rawas 2024, 4 Kadidat Bersaing Ketat, Dian Prasetio dan Ristanto Kuda Hitam

Pilkada Musi Rawas.-Foto: screenshoot- Radar Cirebon

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Peneliti Lembaga Dejure Riset Konsulting (DRK), Kurniawan Eka Sahputra mengatakan hitung mundur menjelang Pilkada Kabupaten Musi Rawas 2024.

Dinamika politik lokal Bumi Lan Serasan Sekantenan sedikit demi sedikit mulai memanas. 

"Apalagi pasca pasca berakhirnya tahapan Pilpres dan Pileg 2024, setidaknya ini dipengaruhi oleh beberapa hal yang merupakan impact dari hasil pilpres/pileg 2024," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 28 April 2024. 

Menurutnya ada beberapa hal yang berkorelasi antara lain : 

BACA JUGA:Pilkada Musi Rawas Maksimal 4 Paslon, Ada 3 Parpol Utama

Pertama, hasil Pilpres 2024, dimana keterpilihan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden/Wapres meniscayakan kebutuhan akan kondusivitas politik lokal di daerah untuk mendukung konstalasi politik nasional melalui Partai Gerindra. 

Artinya, Prabowo membutuhkan Partai Gerindra untuk memenangkan Kontestasi Pilkada di banyak daerah, karena Partai Gerindra dalam Pileg hanya beroleh 20.071.708 suara (13,22%) - termasuk di dalamnya Pilkada Musi Rawas 2024.

Statement Waketum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco serta Ketua DPW Partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Dewi yang 'mewajibkan' para Ketua DPD Gerindra yang beroleh kursi significant (unsur pimpinan DPRD) untuk maju kontestasi pilkada - termasuk Hj. Suwarti di Musi Rawas. 

"Instruksi ini dalam konteks Musi Rawas, memastikan keikutsertaan wabup petahana itu dalam kontestasi," tambahnya.

BACA JUGA:Ristanto Dapat Restu dari Ridwan Mukti Maju Pilkada Musi Rawas

Kedua, hasil Pileg 2024 di Musi Rawas (meski masih ada sengketa di Mahkama Konstitusi),  dimana Parpol yang memperoleh kursi signifikan seperti : Partai Golkar, PDIP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS. 

Mulai melakukan rekruitmen bakal paslon kada, baik dengan membuka pendaftaran diantaranya PDIP, PKB, Partai Demokrat, maupun melalui rekomendasi ke DPP (Golkar).

Impactnya terhadap dinamika politik adalah bahwa figur yang telah mendaftar ke parpol seperti : H. Ristanto Wahyudi (HRW),  Dian Prasetyo (DP), maupun yang telah di rekomendasi seperti : Firdaus Cek Olah (FCO), Hj. Ratna Machmud, Hj. Suwarti, Azandri,  dan lain-lain. 

Mulai melakukan konsolidasi, komunikasi politik antar figur, ke parpol maupun pada konstituen dengan memasang alat peraga (spanduk, baleho, poster) di ruang publik dan media sosial untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas serta 'memanaskan kembali mesin parpolnya',  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan