Kuliner Papeda Gulung di Lubuklinggau Makanan Khas Dari Timur Indonesia
Penjual papeda di Jalan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan atau Komplek Baitul A'la-Foto/Gilang andika-Linggau pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Papeda gulung atau biasa disebut dengan cilung (aci digulung) merupakan makanan yang populer dikalangan anak-anak.
Walaupun namanya papeda gulung tetapi makanan satu ini bahan utamanya terbuat dari tepung tapioka atau aci yang buka dari sagu.
Papeda merupakan makanan khas dari daerah Timur seperti Maluku dan Papua yang merupakan makanan bubur yang terbuat dari sagu.
Papeda biasanya disajikan dengan ikan tongkol yang dimasak dengan bumbu kunyit dan disantap saat panas.
BACA JUGA:Telur Gulung Hits Milik Hendri Yang Tak Pernah Sepi Pembeli
Papeda gulung biasanya banyak yang berjualan di sekolah maupun mangkal di pinggir jalan.
Salah satu rekomendasi jajanan papeda yang ada di Lubuklinggau yaitu di Jalan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan atau Komplek Baitul A'la.
"Saya berjualan cilung sudah mau 2 tahun yang awalnya saya hanya seorang ibu rumah tangga, awalnya itu saya bisa berjualan ini karena kebetulan anak saya sekolah di sini juga. Karena abis antar jemput anak engak ada kerjaan di rumah jadi saya punya ide untuk jualan cemilan anak-anak di komplek Baitul A'la,"jelas Neni pedagang papeda, Sabtu 4 Mei 2024.
Untuk harga papeda Neni di bandrol dengan harga Rp 1.000 untuk satu tusuk dengan berbagi macam rasa seperti balado, saos tomat dan saos sambal.
BACA JUGA:Siomay Premium Rudi Bisa Menjual Ratusan Porsi Dalam Sehari
"Kalau untuk adonan papade kita buat sendiri dirumah, karena emang tidak ada orang yang menjual adonan papade. Kita juga tidak bisa asal buat adonanya tidak boleh terlalu encer maupun kental karena kalau terlalu kental adonannya tidak bisa di gulung"ungkap Neni.
Dalam sehari Neni bisa menghasilkan setidaknya Rp 200.000 itu juga tidak menentu sehari bisa segitu, kadang bisa lebih dan juga bisa dibawah dari itu hasilnya.
Bagi kalian yang ingin mencicipi camilan papeda buk Neni buka dari jam 07.00 WIB sampai 15.00 WIB dan berjualan setiap hari selama anak sekolah tidak libur sekolah.
Neni berharap semoga dagangan papeda gulung miliknya makin laris kedepannya dan berkembang lagi supaya bisa mengupgrade tempat jualannya.