Pilkada Musi Rawas, Thamrin Hasan Positif Dampingi Hj Suwarti
Hj Suwarti & Thamrin Hasan-Foto : Dokumen -Linggau Pos
BACA JUGA:Pilkada Musi Rawas 2024, 4 Dapat Rekomendasi Parpol Peluang Ada di Kuda Hitam
Pengamat Politik Sumatera Selatan Dr M Fadhillah Harnawansyah saat diwawancara mengatakan Hj Suwarti sudah dua periode menjabat Wakil Bupati Musi Rawas tentu tidak bisa lagi mencalonkan diri kembali pada jabatan yang sama.
Artinya Hj Suwarti harus pada posisi calon Bupati jika ingin maju dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.
Hj Suwarti yang saat ini menjabat Wakil Bupati Musi Rawas cukup diperhitungkan elektabilitasnya.
Tidak hanya itu, kata Fadhil, elektabilitas Hj Suwarti dikalangan komunitas Jawa juga tidak perlu diragukan lagi.
BACA JUGA:Pilkada Musi Rawas 2024, 4 Kadidat Bersaing Ketat, Dian Prasetio dan Ristanto Kuda Hitam
"Elektabilitas Hj Suwarti sudah bisa kita ukur sebagai t Wakil Bupati Musi Rawas. Demikian juga dibasis komunitas Jawa sudah bisa diukur," ungkap Fadhil.
Sementara H Thamrin Hasan dikenal sebagai ‘Bapak Properti’. Mengingat bisnis properti atau perumahan yang digarapnya terkenal nyaris selalu sukses dan laku di pasaran.
Kehadiran H Thamrin Hasan jika disandingkan dengan H Suwarti digadang keterwakilannya di komunitas Musi menjadi salah satu faktor untuk mendongrak elektabilitas.
"Kita juga belum tahu apakah nantinya ada lagi figur lain dari komunitas Musi juga ikut mencalonkan diri di Pilkada 2024. Faktor ini juga perlu diperhitungkan untuk mengukur elektabilitas," jelasnya.
BACA JUGA:Pilkada Musi Rawas Maksimal 4 Paslon, Ada 3 Parpol Utama
Ditambahkan Fadhil, untuk melihat bagaimana dukungan masyarakat di lapangan dan elektabilitasnya baru bisa diukur ketika pasangan Hj Suwarti dan Thamrin Hasan sudah terbentuk atau resmi dilaksanakan.
"Ini memang pilihan yang rumit bagi pasangan calon, di satu sisi tidak hanya mempertimbangan elektabilitas tapi juga melihat dukung dari partai politik (Parpol). Percuma saja elektabilitas bagus tapi kalau tidak ada dukungan dari Parpol yang mencalonkan atau dukungan dari masyarakat bagi calon independen, maka pasangan calon tidak akan terbentuk,” ungkap Fadhil mengingatkan.
Disamping itu juga, imbuh dia, faktor penentu Paslon dukungan logistik.
Kalau tiga faktor dukungan tersebut sudah ada lalu mensigkronkan mencari popularitas dan eletabilitasnya.