Cara Mengatasi Serangan Hama WBC pada Tanaman Padi

Kordinator PUPT Lubuklinggau Yusriadi, S.P saat berada di Kantor Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Tugumulyo, Musi Rawas.-FOTO : MUSLIMIN/LINGGAU POS -

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID  - Perubahan iklim global yang terjadi saat ini berpengaruh terhadap peningkatan serangan hama dan penyakit pada tanaman padi sawah.

Termasuk di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Selain itu faktor lainnya yang berpengaruhi perkembangan Wereng Batang Coklat (WBC) di lapangan antara lain seperti pengaplikasian insektisida dengan tidak bijaksana akan menimbulkan efek merugikan terhadap musuh alami, serta penggunaan pupuk nitrogen dosis tinggi, terutama pada padi hibrida, juga menjadi salah satu pemicu peningkatan populasi WBC.

Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Tugumulyo Teddy Kosasih A.P melalui Kordinator PUPT Lubuklinggau Yusriadi, S.P menjelaskan akhir-akhir ini adanya laporan petani di Kecamatan Tugumulyo tentang ditemukannya Hama WBC, kerdil rumput dan hama tikus. 

BACA JUGA:4 Lokasi Komunitas Adat Tertinggal Rawan Kena Malaria, ini yang Dilakukan Dinkes Musi Rawas

“Namun yang paling dominan itu hama WBC dan penyakit kerdil rumput. Penyakit kerdil rumput itu disebabkan oleh virus.

Sedangkan kalau wereng bantang coklat itu sebagai hama vaktornya pengantar dari virus tersebut, jadi virus tersebut bisa ditularkan oleh hama wereng,” terangnya.

Sedangkan pada musim tanam kali ini, serangan virus dan hama wereng tersebut sudah mencapai sekitar 10 persen, untuk pengendaliannya jika ditemukan satu rumpun padi yang terkena penyakit kerdil rumput, itu sudah kita kendalikan.

“Ya jika ditemukan satu rumpun padi yang terkena penyakit kerdil rumput ini dan satu ekor hama vektornya itu sudah harus dikendalikan,” terangnya.

BACA JUGA:Catat, ini Syarat Mancing di Objek Wisata Danau Aur Musi Rawas

Untuk kerdil rumputnya itu, lanjut dia,  di lakukan eradikasi atau dicabut. Sementara untuk hama wereng cokelatnya itu dilakukan pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida, insektisida.

Dalam waktu pengendalian itu mereka sosialisasikan dengan para petani padi, selanjutnya jika memasuki musim tanam berikutnya, seandainya jika di daerah tersebut sebelumnya termasuk daerah endemis terkena penyakit kerdil rumput.

Itu pada waktu penyemaian pihaknya harus melakukan sosialisasi treatment itu bisa menggunakan karbofuran, dengan merek dagangnya itu seperti curater, furada, yang penting bahan aktifnya itu karbofuran.

Misalkan tempat persemaian padi itu berukuran 500 meter persegi, kita menggunakan karbofuran itu sebanyak 4 kilo, untuk daerah endemis serangan penyakit Kerdil Rumput.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan