RSUD dr Sobirin Musi Rawas Adakan Forum Konsultasi Publik, ini Tujuannya
Direktur RSUD dr Sobirin Musi Rawas dr Sopian Hadi foto bersama tamu yang hadir usai melakukan Forum Konsultasi Publik dalam rangka review standar pelayanan di RSUD dr Sobirin Jalan Pangeran Mohamad Amin, Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, -Foto: Apri Yadi-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Guna meningkatkan pelayanan prima yang ramah dan bersahabat, RSUD dr Sobirin Musi Rawas adakan forum konsultasi publik, Senin 27 Mei 2024.
Forum konsultasi publik diadakan dalam rangka review standar pelayanan.
Kegiatan yang berlangsung RSUD dr Sobirin Mura Jalan Pangeran Mohamad Amin, Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.
Kegiatan itu dihadiri perwakilan Organisasi Kesehatan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Inonesia (IDI), persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perwakilan Media yakni GM Harian Pagi Linggau Pos Rusmila, Camat Muara Beliti Supriyadi, institusi pendidikan, Dewan Pengawas RSUD dr Sobirin, Dinas Kesehatan Kabupaten Mura, Kades Muara Beliti Baru dan Karang Taruna.
Direktur RSUD dr Sobirin Musi Rawas, dr Sopian Hadi -Foto: Apri Yadi-Linggau Pos
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Usulkan Presiden Kunjungi RSUD Sobirin
Dalam kegiatan konsulatasi publik ini ada tanya jawab antara tamu yang hadir dengan narasumber.
Dalam kesempatan itu ada tiga narasumber yakni Dewan Pengawas RSUD dr Sobirin dan Kepala BPKAD Yusni Sarkowi, Direktur RS dr Sobirin dr, Sopian Hadi dan Lazuardi selaku Kabag Organisasi Pemkab Mura.
Direktur RSUD dr Sobirin dr Sopian Hadi dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini salah satu rangkaian pelayanan publik, karena pelayanan public dibawah Menpan RB , terkhusus RS Sobirin menjadi locus penilaian kementerian RB.
“Alhamdulillah untuk tahun 2023 kita mendapat predikat pelayanan rumah sakit yang sangat baik atau paripurna untuk Tipe C dan di tahun 2024 terus kita lakukan yang lebih baik lagi dengan terus memberikan pelayanan yang prima. Karena penilaian itu tidak hanya setahun saja, tetapi melakukan pelayanan terus kita lakukan dan semoga penilaian kembali dapat predikat yang lebih baik lagi dengan meningkat menjadi RSUD Tipe B,” harap Sopian Hadi.
BACA JUGA:Kasus Penusukan Depan Eks RSUD dr Sobirin Lubuklinggau Mulai Disidang
“Beda tipe C dan tipe B yakni hanya tempat tidur untuk tipe B harus minimal 200 tempat tidur pasien dan tipe C minimal 100 tempat tidur pasien,” jelas Sopian Hadi.
Dalam memberikan pelayanan publik yang maksimal, kata Sopian Hadi tidak bisa hanya dilakukan rumah sakit.
Namun dari semua pihak diharapkan bisa mensuport.