Percepatan Penurunan Angka Stunting 93 Persen Balita di Lubuk Linggau Sudah Diukur

Pejabat dilingkungan Pemkot Lubuklinggau bersama Satgas Stunting Kota Lubuklinggau Jamil Amir saat mengikuti monitoring dan rapat evaluasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan Stunting melalui zoom meting dirmComand Center Pemkot Lubuklinggau lantai-Foto : Dokumen -Satgas Stunting Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Survei Anak Stunting Naik jadi 17,5 Persen, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kota Lubuklinggau

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang sudah mengingatkan untuk pengukuran dan intervensi serentak.

Dan saat ini Kota Lubuklinggau sudah mencapai 92,34%, bahkan progresnya nomor tiga se-Sumsel.

“Insya allah mudah mudahan dalam waktu 6 hari kedepan sudah mencapai 100 persen,” harapnya.

Sementara Stafsus Kementerian PMK menyampaikan dengan pengukuran dan intervensi serentak maka pencegahan stunting bisa dimaksimalkan.

BACA JUGA:Percepatan Penurunan Stunting di Lubuklinggau Harus Fokus

Pemerintah punya data berapa berat badan anak, berapa banyak anak gizi kurang supaya bisa segera diintervensi.

Karena menurutnya tanpa diintervensi percepatan penurunan stunting ini masih belum optimal. Supaya dapat sasaran maka harus dilakukan pengukuran dan intervensi serentak.

Saat ini tegasnya, pemerintah mengejar target minimal 90 persen pengukuran dan intervensi serentak di seluruh Indonesia. '

Untuk mencapai kelayakan dari hasil pengukuran tersebut ditentukan dari 3 aspek, yaitu alat ukur standar yang digunakan, kompetensi kader terlatih, dan jumlah cakupan pengukuran.

BACA JUGA:Pj Walikota Lubuklinggau Minta Percepatan Penurunan angka Stunting Ada Progres

“Sesuai dengan komitmen target kita minimum 90 persen balita-balita di daerah-daerah telah mengikuti program pengukuran ini. Sementara waktunya ini sisa 6 hari lagi, tentu ini perlu kerja keras bagaimana supaya dalam bulan Juni target yang ditetapkan bersama ini bisa terpenuhi.

Dari rapat evaluasi kemarin, didapatkan masih terdapat kendala yang dihadapi di lapangan seperti masih dijumpai posyandu di daerah yang belum memiliki alat antropometri terstandar dan terkalibrasi, masih rendahnya jumlah kader yang terlatih dan masih ditemukannya kendala dukungan stakeholder dan peran masyarakat yang belum optimal.

Kendala lainnya dalam proses penginputan data, serta kendala jaringan dan geografis.

Sekretaris Dinkes Provinsi Sumsel, Fery Pahrizal mengapresiasi kerja tim Pemerintah Kota Lubuklinggau secara khusus pihak Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau dalam tiga hari ini pengukuran dan intervensi stunting sudah mencapai 92,34 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan