Berawal Dari Bisnis Rumahan, Kini Sukses Dengan Produksi Kopi Bubuk ANANDA Hingga 15 Ton Per Bulan

Reporter: YEZI FADLY |

Editor: YEZI FADLY |

Minggu , 14 Jul 2024 - 21:53

Owner Kopi Bubuk ANANDA, Yuzar Riva’i saat menerima penghargaan PROSA AWARDS 2023 dari Pemerintah Kota Lubuklinggau. -Foto : Dokumen Pribadi -

Varian Kopi ANANDA. -Foto : Dokumen Pribadi -

Tahun 2006, ia dan tim marketing Kopi Ananda sudah mulai melakukan perluasan pasar dengan memasok Kopi Ananda ke toko-toko grosir.

Untuk menunjang produksi, pabriknya dilengkapi dengan 2 unit mesin sangrai dan 3 unit mesin produksi kopi bubuk, dengan jumlah karyawan sebanyak 34 orang.

Hingga saat ini, pabriknya sudah memproduksi bahan baku kopi hingga menjadi biji kopi yang sudah disangrai sebanyak 21 ton per bulan, atau 700 kg sehari.

Sementara untuk produksi kopi bubuk, mencapai 500 kg per hari, atau sebanyak 15 ton dalam sebulan.

Kopi bubuk Hitam Ananda saat ini dijual dengan harga 120.000,- rupiah per kilonya.

Seiring perkembangan teknologi dan komitmen untuk terus memuaskan konsumennya, manajemen Kopi Ananda terus melakukan inovasi, yaitu dengan memproduksi kopi bubuk dengan beberapa varian rasa dan kemasan yang sangat menarik.

“Selain Kopi Hitam Ananda, kami juga meluncurkan produk Kopi Ananda dengan varian rasa Pinang Muda, Kopi Kulit Manggis, Kopi Durian, Kopi Pasak Bumi, Wine Kopi dan Kopi Luwak Ananda.”paparnya.

Hj. Yetti Oktarina Prana menunjukkan produk Kopi Pinang Muda dan Kopi Kulit Manggis ANANDA. Foto Dokumen Pribadi

“ Untuk wilayah pemasaran, selain kota Lubuklinggau, kami juga memasarkan produk ke beberapa Kota dan Kabupaten di Sumsel, Rejang Lebong, Lampung hingga Aceh dan Kalimantan.”tuturnya.

Pada momen pemecahan rekor Muri oleh Dinas Pariwisata dengan Gerakan Minum Kopi Serentak Sabtu 13 Juli kemarin, Kopi Ananda mendapat permintaan dari Pemerintah Kota Lubuklinggau untuk kesediaan menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.

berawal dari bisnis rumahan, kini sukses dengan produksi kopi bubuk ananda hingga 15 ton per bulan                            lubuklinggau, koranlinggaupos.id - kopi ananda sudah menjadi salah satu merk kopi yang sangat familiar bagi warga kota lubuklinggau, provinsi sumatera selatan (sumsel).
kopi bubuk yang berasal dari lubuklinggau ini, memiiki aroma yang harum, cita rasa yang khas dan nikmat, serta diolah dari biji kopi pilihan, sehingga kopi bubuk ananda sudah mendapat tempat tersendiri di hati konsumennya.
yuzar riva’i adalah owner dari kopi bubuk ananda.
saat dibincangi wartawan koranlinggaupos.id dikediamannya, sabtu 13 juli 2024, yuzar riva’i mengatakan, dirinya sudah merintis usaha berdagang kopi bubuk sejak tahun 2002.
baca juga:pemkab musi rawas sukseskan pemecahan rekor muri minum kopi secara serentak se-sumsel
“tahun 2002, saya mengawali usaha berjualan kopi bubuk ananda dengan produksi rumahan, ketika itu saya masih mengontrak rumah di rt. 02 kelurahan muara enim. saya menjual kopi bubuk dengan berkeliling dari warung ke warung.”kenangnya.
seiring berjalannya waktu, melihat respon pasar yang bagus ditandai dengan meningkatnya permintaan kopi ananda di masyarakat, dan omset yang terus bertambah, ia kemudian berinisiatif membeli lahan untuk mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
tahun 2005 ia berhasil mendirikan pabrik produksi kopi di lahan milik sendiri, satu komplek dengan kediaman pribadinya yang beralamat di jalan polisi moch. hasan rt.08 kelurahan muara enim, kecamatan lubuklinggau barat 1, kota lubuklinggau.
mengingat tuntutan untuk mengembangkan usahanya, ia pun mendalami kemampuan mengenal ilmu tentang kopi dengan mengikuti banyak pelatihan, terutama dalam teknik membedakan biji kopi berkualitas, sesuai grade.
baca juga:gerakan minum kopi serentak di lubuklinggau berjalan sukses, ini kata pj wako trisko defriyansa
untuk bahan baku kopi, bapak yuzar mengambil dari para pemasok biji kopi dan ada juga yang mengambil langsung dari petani.
“biji kopi, kami ambil dari beberapa daerah, seperti kabupaten empat lawang, musi rawas utara, sekayu, muara kelingi hingga curup.”ucapnya.
yuzar sangat teliti dalam memilih bahan baku, dengan berbekal pelatihan yang sudah diikuti, hanya dengan melihat dan memegang biji kopi, ia sudah tahu kualitas dan ukuran kadar air yang terkandung dalam biji kopi tersebut.
“hanya biji kopi berkualitas tinggi yang kami ambil. tentunya kami sangat menjaga cita rasa produk, dan kepercayaan konsumen.”tegasnya.
baca juga:ayo partisipasi pecahkan rekor muri minum kopi serentak terbanyak di danau aur
varian kopi ananda. -foto : dokumen pribadi -
tahun 2006, ia dan tim marketing kopi ananda sudah mulai melakukan perluasan pasar dengan memasok kopi ananda ke toko-toko grosir.
untuk menunjang produksi, pabriknya dilengkapi dengan 2 unit mesin sangrai dan 3 unit mesin produksi kopi bubuk, dengan jumlah karyawan sebanyak 34 orang.
hingga saat ini, pabriknya sudah memproduksi bahan baku kopi hingga menjadi biji kopi yang sudah disangrai sebanyak 21 ton per bulan, atau 700 kg sehari.
sementara untuk produksi kopi bubuk, mencapai 500 kg per hari, atau sebanyak 15 ton dalam sebulan.
baca juga:bumdes karpala jaya desa karang panggung musi rawas sukses pasarkan kopi selangit ke pulau jawa
kopi bubuk hitam ananda saat ini dijual dengan harga 120.000,- rupiah per kilonya.
seiring perkembangan teknologi dan komitmen untuk terus memuaskan konsumennya, manajemen kopi ananda terus melakukan inovasi, yaitu dengan memproduksi kopi bubuk dengan beberapa varian rasa dan kemasan yang sangat menarik.
“selain kopi hitam ananda, kami juga meluncurkan produk kopi ananda dengan varian rasa pinang muda, kopi kulit manggis, kopi durian, kopi pasak bumi, wine kopi dan kopi luwak ananda.”paparnya.

hj. yetti oktarina prana menunjukkan produk kopi pinang muda dan kopi kulit manggis ananda. foto dokumen pribadi
“ untuk wilayah pemasaran, selain kota lubuklinggau, kami juga memasarkan produk ke beberapa kota dan kabupaten di sumsel, rejang lebong, lampung hingga aceh dan kalimantan.”tuturnya.
baca juga:harga kopi ditingkat petani kembali naik
pada momen pemecahan rekor muri oleh dinas pariwisata dengan gerakan minum kopi serentak sabtu 13 juli kemarin, kopi ananda mendapat permintaan dari pemerintah kota lubuklinggau untuk kesediaan menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.
hal ini tentu membuktikan bahwa kopi ananda sudah sangat dikenal dan diminati oleh masyarakat kota lubuklinggau.
keberadaan kopi ananda pun sangat mudah dijumpai, mulai dari warung kecil, toko hingga supermarket semua menyediakan produk kopi ananda.
untuk menarik minat wisatawan dari luar kota, kopi ananda juga sudah meluncurkan tagline “belum ke linggau, kalo belum ngopi ananda.”
baca juga:kebun kopi di musi rawas paling banyak varietas kopi robusta
yuzar berharap semoga kedepan kopi ananda semakin dikenal masyarakat luas dan menjadi kopi prioritas pilihan utama masyarakat.
“karena memang kopi ananda, satu-satunya kopi bubuk asli, yang benar-benar kopi.”tutupnya.(*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 15 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan