Petani Musi Rawas Akan Kembangkan Tanaman Jeruk Untuk Dijadikan Agrowisata Petik Buah

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Minggu , 28 Jul 2024 - 20:44

Salah seorang pengunjung sedang memetik buah jeruk milik Aan warga Desa Sukarami Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos -

Untuk pengendaliannya diseprot menggunakan pestisida yang dianjurkan. Selain itu juga lakukan pemupukan untuk menjaga kesehatan dari batang, daun dan buah jeruk itu sendiri.

Tanaman jeruk sendiri itu mulai produksi pada saat usia tanaman berumur sekitar 3 tahun. Namun untuk puncak produksinya di usia 6-7 tahun.

Untuk saat ini sudah dibuka untuk umum, jadi jika ada masyarakat ingin berkunjung ke kebun jeruk tersebut ini mereka dapat menikmati jeruk sepuasnya.

Namun jika ingin membawah pulang itu harus bayar dengan harga perkilo Rp 10.000.

Sementara Aan juga berharap kedepannya kebun jeruk ini akan dibuat seperti agrowisata jadi selain untuk berwisata masyarakat yang berkunjung ke kebun jeruk ini akan mendapatkan ilmu, mulai dari cara pengelolaannya, perawatannya, serta pengendalian hama juga.

Untuk masuk ke lokasi kebun jeruknya itu hanya membayar uang parkir saja. Tidak perlu khawatir kehausan atau kelaparan karena di lokasi kebunnya sendiri itu sudah banyak yang berjualan mulai dari menjual minuman sampai dengan makanan ringan.

Zori salah salah satu pedagang yang berjualan di sana juga menjelaskan jika pengunjung ramai itu ketika di sore hari dan di akhir pekan.

Dia berjualan di kebun jeruk ini baru satu Minggu yang lalu, menurutnya yang berkunjung di kebun ini cukup ramai.

"Saya mulai berjualan itu sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Yang paling laris dibeli pengunjung itu jajanan seperti es, air mineral dan makanan ringan lainnya," jelasnya.

Gino salah seorang pengunjung yang berasal dari Musi Banyuasin, menyampaikan jika dirinya berkunjung ke kebun jeruk ini karena merasa penasaran, katanya jeruk di sini rasanya manis.

petani musi rawas akan kembangkan tanaman jeruk untuk dijadikan agrowisata petik buah                            musi rawas, koranlinggaupos.id - kebun jeruk di desa sukarami  kecamatan sumber harta kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel) sangat potensi dan prospektif untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi agrowisata buah jeruk.
sebab di desa sukarami kecamatan sumber harta,  sudah banyak masyarakatnya yang menanam tanaman jeruk. 
jenis jeruk yang banyak ditanam oleh petani desa sukarami ini, jeruk madu siam.
masyarakat desa sukarami sendiri selain menanam tanaman padi sawah, serta tanaman jeruk di sini juga banyak terdapat perkebunan sawit dan karet.
baca juga:manfaatkan lahan tidak produktif petani desa e wonokerto musi rawas sukses kembangkan tanaman terong
baca juga:pasca panen petani desa suka jaya musi rawas lakukan gerdal hama tikus
salah seorang petani jeruk yang sempat diwawancarai, aan warga desa sukarami menjelaskan jika dirinya, sudah menjadi petani tanaman jeruk ini sudah lama. 
"dulu saya menanam tanaman jeruk ini hanya sedikit. dikarenakan hasilnya cukup menjanjikan makannya saya buka lagi lahan untuk menanam tanaman jeruk ini sekitar 3 hektar. saat ini kami menanam tanaman jeruk itu kurang lebih sekitar 900 sampai 1.000 batang," katanya.
menurut aan, awal mulanya orang tua yang menanam jeruk karena sudah melihat hasilnya dan ada peluang usaha yang cukup menjanjikan maka diteruskan menanam jeruk. 
"perawatannya juga tidak terlalu susah dan umur tanaman jeruk ini juga cukup lama,"  jelasnya kepada koranlinggaupos.id.
baca juga:pasca panen padi para petani bersama popt megang sakti musi rawas, lakukan gerdal terhadap hama tikus
baca juga:cara petani desa wukirsari musi rawas hasilkan buah semangka yang lebat 
dia menambahkan dalam proses perawatan juga banyak kendalanya mulai dari serangan hama, sampai dengan  batang jeruk mati diakibatkan jamur.
kalau untuk hama pada tanaman jeruk sering ditemukan seperti ulat, serta lalat buah, lembing serta wereng  yang membuat buah jeruk menjadi rontok.
untuk pengendaliannya diseprot menggunakan pestisida yang dianjurkan. selain itu juga lakukan pemupukan untuk menjaga kesehatan dari  batang, daun dan buah jeruk itu sendiri.
tanaman jeruk sendiri itu mulai produksi pada saat usia tanaman berumur sekitar 3 tahun. namun untuk puncak produksinya di usia 6-7 tahun.
baca juga:petani sayuran di desa nawangsasi musi rawas lakukan pola tanam bergilir
baca juga:untuk mengendalikan hama wbc para petani desa mataram musi rawas bersama dengan popt dan ppl lakukan gerdal
untuk saat ini sudah dibuka untuk umum, jadi jika ada masyarakat ingin berkunjung ke kebun jeruk tersebut ini mereka dapat  menikmati jeruk sepuasnya. 
namun jika ingin membawah pulang itu harus bayar dengan harga perkilo rp 10.000.
sementara aan  juga berharap kedepannya kebun jeruk ini akan dibuat seperti agrowisata jadi selain untuk berwisata masyarakat yang berkunjung ke kebun jeruk ini akan mendapatkan ilmu, mulai dari cara pengelolaannya, perawatannya, serta pengendalian hama  juga.
untuk masuk  ke lokasi kebun jeruknya itu hanya membayar uang parkir saja. tidak perlu khawatir kehausan atau kelaparan karena di lokasi kebunnya sendiri itu sudah banyak yang berjualan mulai dari menjual minuman sampai dengan makanan ringan.
baca juga:harga kopi ditingkat petani kembali naik
baca juga:petani mentimun di desa nawangsasi musi rawas berharap bantuan pupuk
zori salah salah satu pedagang yang berjualan di  sana juga menjelaskan jika pengunjung ramai itu ketika di sore hari dan di akhir pekan.
dia berjualan di kebun jeruk ini baru satu minggu yang lalu, menurutnya yang berkunjung di kebun ini cukup ramai.
"saya mulai berjualan itu sekitar pukul 08.00 wib sampai pukul 18.00 wib. yang paling laris dibeli pengunjung itu jajanan seperti es, air mineral dan makanan ringan lainnya," jelasnya.
gino salah seorang pengunjung yang berasal dari musi banyuasin, menyampaikan jika dirinya berkunjung ke kebun jeruk ini karena merasa penasaran, katanya jeruk di sini rasanya manis.
baca juga:petani cabai mengeluh tanaman diserang penyakit daun keriting
selain itu katanya kebunnya juga sangat lebar, ditambah dengan pengunjung bisa mencicipi sepuasnya. hal ini yang membuatnya menjadi penasaran. 
"saya berangkat emarin kebetulan ada rumah keluarga yang tinggal di dekat desa ini. jadi kami bermalam di sana. setelah sampai di kebun jeruk ini saya menjadi tertarik juga ingin membuka kebun jeruk seperti ini, karena sangat prospek," jelasnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 29 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan