Penuhi Kebutuhan Hidup Sehari-Hari Memanfaatkan Sumber Daya Alam yang Ada di Pekarangan Rumah
MANFAATKAN: Sri Dodo bersama istrinya Nurul Hidayati penuhi kebutuhan hidup sehari-hari memanfaatkan sumber daya alam (SDM) yang ada di pekarangan rumahnya.-Foto: Youtube.com-@PecahTelur.
Nurul Hidayati menyebutkan prinsip hidupnya tidak ingin dapat uang tapi lingkungannya rusak.
Nurul Hidayati menyatakan tetap ingin menjaga sumber daya karena banyak orang yang berbisnis sekarang mereka jadi kaya karena jual sumber daya.
"Kalau seperti itu yang akan menjaga sumber daya siapa ? Saya berpikirnya seperti itu," paparnya.
BACA JUGA:Inovasi Alat Pertanian Pengusir Hama Padi Berbasis Internet dan Traktor Bahan Bakar Gas
BACA JUGA:Survei Ekonomi Pertanian Himpun Data Aspek Ekonomi dari Unit Usaha Pertanian
Nurul menyebutkan latar belakang pendidikannya memang dibidang pertanian. Waktu masih lajang pernah kerja di bidang industri landscape di Brunei Darussalam.
Pekerjaannya saat itu memang industri jadi mengejar profit. Dari sana Nurul mengaku dapat uang namun hatinya gelisah karena merusak lingkungan.
Industri landscape itu bangun taman di public space jadi tuntutannya harus full performance selalu bagus jadi otomatis di sana pestisida banyak masuk semua bahan kimia masuk.
"Tanamannya bagus sih. Saya di Brunei jadi kayak jadi tukang kebunnya Raja gitulah semua harus tampak bagus dan memang tuntutannya untuk mengejar bagus maka pakai banyak kimia," paparnya.
MANFAATKAN: Sri Dodo bersama istrinya Nurul Hidayati penuhi kebutuhan hidup sehari-hari memanfaatkan sumber daya alam (SDM) yang ada di pekarangan rumahnya.-Foto: Youtube.com-@PecahTelur.
BACA JUGA:Tim Monitoring Dinas Pertanian Kota Lubuk Linggau Datangi Pengepul Hewan Kurban
BACA JUGA:Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau Bentuk Tim Pengawasan Hewan Ternak di Pengepul Hewan Kurban
Nurul menceritakan mengurus alun-alun banyak pohon kurma. Pohon kurma itu kena hama daunnya jadi kecoklatan. Maka treatmennya itu dalam 1 bulan saya menghabiskan berkilo-kilo pestisida di situ dalam satu kali aplikasi 200 liter. Semantara itu di alun-alun sekelilingnya banyak mobil.
"Saya sebenarnya kerjaan nyesek di hati, namun harus dilakukan mau tidak mau," ceritanya.
Ditambahkannya, jika tidak dilakukan reputasi perusahaan dipertaruhkan.