SDN 75 Lubuk Linggau Fokus Bangun Sikap dan Perilaku Positif Anak
Dengan menerapkan P5, pendidik SDN 75 Lubuklinggau diharapkan mampu mendampingi proses belajar peserta didik dalam membangun akhlak mulia.-Foto : Dokumen-SDN 75 Lubuklinggau.
Faktanya, permainan tradisional merupakan salah satu dari sekian banyak warisan budaya bangsa yang mulai hilang dan lambat laun semakin tidak terdeteksi akibat globalisasi yang memunculkan permainan-permainan baru yang lebih canggih dan membuat permainan tradisional tersebut seiring berjalannya waktu mulai terkikis dan hilang dari dunia. permukaan.
Selasa 13 Agustus 2024, saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Kepala SDN 75 Lubuklinggau Sepwinsyah Putra, S.Pd.,M.Pd mengatakan, pada semester ini akan berfokus pada integrasi muatan lokal ke dalam tema P5.
BACA JUGA:MA Ittihaadul Ulum Lubuklinggau Unggulkan Ekskul Hadroh
BACA JUGA:TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Lubuk Linggau Unggulkan Bidang Keagamaan
SDN 75 Lubuklinggau, sekolah ramah anak dengan tagline Gemilang (generasi emas berbudaya lingkungan) ini mengimplementasi P5 melibatkan siswa dalam dua proyek berbeda selama satu semester.
Pada semester ini dengan mengusung tema Kearifan Lokal dengan judul “Merdeka Bermain : Permainan tradisional”.
Dikatakan Sepwin, tujuan dari P5 tersebut yaitu, selain memupuk kecintaan terhadap tanah air dan kearifan lokal yang tumbuh didalamnya.
Melalui permainan tradisional, sejumlah aspek dirangsang untuk berkembang. Aspek-aspek tersebut adalah aspek motorik, kognitif, bahasa, emosi, sosial, dan karakter.
BACA JUGA:Siswa SDN 35 Lubuklinggau Aktif Ikuti Ekskul Futsal, ini Manfaatnya
BACA JUGA:SDN 36 Lubuklinggau Kenalkan Aksara Ulu Pada Siswa, ini Tujuannya
"Aspek-aspek yang distimulus ini semakin nyata dampak positifnya ketika anak mempraktikkan permainan tradisional tersebut anak-anak akan lebih merasa bahagia, sejenak melupakan gawai mereka, serta membangun lingkungan sekolah yang berorientasi pada peserta didik," jelas Sepwin..
Untuk penerapan di satuan pendidikan guru kelas I, II, IV, dan V. Salah satunya, Arief Fernandes selaku wali kelas IV (empat).
"Pada muatan P5 dengan menggunakan sistem blok yakni pelaksanaan selama 6 JP perminggu atau biasa disebut dengan sistem blok. Sistem blok menjadi pilihan banyak sekolah. Selain karena lebih mudah, juga memungkinkan pelaksanaan yang lebih fokus baik untuk siswa maupun guru," ujarnya.
Sepwin menerangkan, dalam setiap tema P5, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh siswa dan sekolah, termasuk pemilihan tema, pemilihan kelompok, mempelajari hal-hal kontekstual, percobaan pembuatan produk atau prototipe, pembuatan produk, presentasi oleh setiap kelompok, dan pelaksanaan gelar karya.
BACA JUGA:PAUD HI dan TK Flamboyan Ajak Siswa Tanamkan Ilmu Agama Sejak Dini