75 Warga Musi Rawas Idap HIV/AIDS, Simak Pencegahan dan Waspadai Penularannya
HIV/ AIDS-ilustrasi : net-
MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Setiap 1 Desember diperingati Hari AIDS sedunia. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kita semua tentang bahaya HIV /AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Lantas bagaimana penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura, dr Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Renadi Otavianus saat diwawancara Wartawan Harian Pagi Linggau Pos, Jumat 1 Desember 2023.
“Ya penanganan HIV/AIDS dilakukan secara konfrehensif mulai dari penjaringan hingga penanganan kasus. Pencegahan yang kami melakukan dengan screening kepada warga yang rentan HIV/AIDS seperti di tempat hiburan dan perusahaan-perusahaan, di Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti,” jelasnya.
BACA JUGA:Penderita HIV di Kota Palembang 358 Kasus
“Kemudian kita juga melakukan promotif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dan melakukan kuratif atau pengobatan terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS),” jelasnya.
Menurutnya Kabupaten Mura punya klinik VCT khusus penanganan ODHA di RS dr Sobirin. Untuk pengobatan ODHA selain di Klinik VCT di-back up petugas yang ada di puskesmas.
“Di Kabupaten Mura tidak ada kasus baru HIV/AIDS. Yang ada saat ini ODHA yang lama jumlahnya ada 75 orang,” ungkapnya.
“Alhamudlillah, 75 orang ini dapat beraktiftas dan bersosialisasi dengan masyarakat. Mereka sudah tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan karena kita telah memberikan edukasi kepada mereka. Diharapkan ODHA tetap produktif bersoalisasi dengan masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA:Catat Jadwal Operasi Bazar Pasar Murah Selama Desember 2023 di Lubuklinggau
Renaldi menjelaskan masyarakat jangan takut berinteraksi dengan penderita HIV/AIDS. Penyakit HIV/AIDS tidak seseram yang dibayangkan, penyakit HIV/AIDS tidak menular melalui pernapasan tapi dari hubungan seks, tranfusi darah dan dari pengunan jarum suntik oleh penderita yang digunakan lagi oleh orang lain.
“Jangan khawatir sebelum tranfusi darah, karena darah diperiksa bukan hanya soal penyakit HIV/AIDS penyakit menular lainnya juga diperiksa. Demikian juga jarum suntik hanya digunakan satu kali. Kita telah mengedukasi kepada seluruh petugas kesehatan agar tidak menggunakan jarum suntik satu kali pakai dan jarumnya juga harus steril,” jelasnya.
Untuk diketahui, penyakit HIV/ADS menyerang imun tubuh maka dari itu penderita HIV/AIDS mudah terserang virus atau penyakit lainnya. Makanya dalam pengobatan dan pemeriksaan ODHA yang diperiksa daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyebab penyakit ini adalah virus HIV yang dapat menyebar dengan beberapa cara.