Nasabah Bank BRI Harus Tahu! Sejarah Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma sebagai Aset Terbesar
Nasabah Bank BRI Harus Tahu! Sejarah Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma sebagai Aset Terbesar-Tangkap Layar -
Kondisi ini menyebabkan penderitaan ekonomi yang parah, terutama di kalangan petani dan pekerja rendahan.
Melihat situasi ini, Raden Bei Aria Wirjaatmadja tergerak untuk mendirikan lembaga keuangan yang bertujuan melindungi rakyat kecil dari praktek lintah darat.
BACA JUGA:Adanya KUR BRI Debitur Kembangkan Usaha Semakin Mudah, dengan Bunga Kecil Pencairan Cepat
BACA JUGA:Asisten Virtual BRI Sabrina Dirancang Membantu Nasabah, Begini Cara Menggunakannya
Perkembangan Selama Masa Kolonial
Seiring berjalannya waktu, lembaga ini berkembang dan mulai melayani lebih banyak orang, tidak hanya pegawai negeri tetapi juga masyarakat umum.
Bank ini kemudian menjadi model bagi pendirian lembaga-lembaga keuangan serupa di berbagai wilayah Hindia Belanda.
Pada tahun 1912, bank ini diakui secara resmi oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai lembaga keuangan dengan peran penting dalam perekonomian rakyat.
BACA JUGA:Erick Thohir Targetkan BRI Liga 1 Bersaing di Kompetisi Asia
BACA JUGA:Mudah Loh Pinjaman UMi BRI hanya Diajukan lewat Agen Brilink, Ini Syaratnya
Pada periode ini, BRI terus berkembang dengan menambah cabang di berbagai daerah, meskipun masih dengan fokus utama pada melayani rakyat kecil di pedesaan.
Bank ini memberikan kredit mikro untuk sektor pertanian, perdagangan kecil, dan kegiatan ekonomi rakyat lainnya, yang menjadi fondasi perekonomian masyarakat saat itu.
Masa Jepang dan Nasionalisasi
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, banyak lembaga keuangan termasuk BRI dihentikan operasinya oleh pemerintahan militer Jepang.
BACA JUGA:Saham BBRI Jadi Primadona Trader Lokal