Saluran Sekunder di Kelurahan Eka Marga Kota Lubuk Linggau Banyak Rusak
Bendungan Watervang berada di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuk Linggau Timur II Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Bendungan Watervang membendung Sungai Kelingi untuk dialirkan ke sistem irigasi yang disebut Daerah Irigasi Kelingi-T-Foto : Dokumen Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID-Saluran air sekunder di Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuk Linggau Selatan 2 Kota Lubuk Linggau banyak yang sudah rusak. Akibat dari kerusakan tersebut saluran air tidak maksimal.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Lubuk Linggau Selatan, Eni Rosmalina membenarkan banyak saluran air irigasi sekunder rusak.
"Banyak yang rusak di beberapa titik. Untuk mengatasi persoalan tersebut petani gotong-royong membuat tanggul seadanya agar air bisa mengalir di saluran irigasi, tidak terbuang," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Eni Rosmalina mengaku sudah melaporkan persoalan tersebut ke Dinas PU Kota Lubuk Linggau. Bahkan sudah membuat proposal dan telah disampaikan ke Dinas PU Kota Lubuk Linggau
BACA JUGA:Camilan Enak Pisang Lumer di Watervang Lubuk Linggau
BACA JUGA:Ini yang Bikin Objek Wisata Watervang Lubuk Linggau Selalu Menarik Dikunjungi Wisatawan
Petugas dari Dinas PU Kota Lubuk Linggau sudah turun ke lapangan. Namun belum belum diperbaiki.
Menurut Eni saluran sekunder merupakan tanggung jawab Dinas PU Kota Lubuk Linggau. Kalau saluran primer tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) wilayah VIII.
Persoalan lain yang masih menjadi masalah petani sawah di Kelurahan Eka Marga masalah air sering bentrok dengan pengusaha kolam ikan.
Baru-baru ini 175 hektar sawah kekeringan karena tidak kebagian air karena saluran irigasi bendung pemilik kolam ikan.
BACA JUGA:Sarapan Sehat Bubur Ayam Mas Imam, Lokasi di Watervang Lubuk Linggau
BACA JUGA:Pasca Banjir BBI Watervang Belum Dioperasikan Kembali
Dan air yang diambil dari saluran irigasi masuk ke kolam air deras saluran pembuangan tidak dikembalikan lagi ke saluran irigasi tapi dibuang ke belakang. Sehingga sawah yang ada di bawah tidak kebagian air.
Hampir terjadi keributan besar untunglah aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI cepat turun ke.lapangan menengahi. "Saya selaku penyuluh pertanian mendapatkan laporan dari petani sawah mereka kering karena saluran irigasi bendung. Dikabarkan hampir ricuh maka saya langsung koordinasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas," jelasnya.