Cegah Anak Stunting, Ketua PERSAGI Lubuklinggau : Konsumsilah Makanan Berbahan Dasar Ikan

BACA JUGA:Kelurahan Puncak Kemuning Lubuklinggau Sosialisasikan PHBS dan Pencegahan Stunting

“Untuk hal tersebut dilihat terlebih dahulu, apakah anak-anak tersebut sejak kapan? Misalnya makanan tersebut sudah ia konsumsi dalam waktu yang cukup lama, hal seperti itu bisa mengakibatkan asupan kebutuhannya kurang bisa membuat tumbuh kembang anak tidak baik, tidak sempurna. Tetapi jika dia mengonsumsi makanan yang lengkap dan baik, lalu anak tersebut suka ngemil, suka makanan jajan hal tersebut tidak berpengaruh. Jadi harus dilihat dan disesuaikan dengan pola makan anak itu sendiri,” jelas Ridho.

Sedangkan pengaruh positif mengenai asupan ikan, sudah dilakukan analisis uji statiktik dari Dinas Perikanan, membuktikan bahwa diketahui nilai signifikansi = 0,000 ≤ 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan pada tinggi badan balita pada saat sebelum dan setelah diberikan intervensi.

Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa pemberian intervensi PMT berbahan dasar ikan selama 90 hari dapat meningkatkan tinggi badan balita sehingga menurunkan angka stunting pada balita sasaran.

Pengaruh lainnya yang harus diketahui, yaitu terdapat nilai t hitung = -4,332 < t table 2,060, maka secara statistik ada perbedaan tinggi badan antara sebelum dan sesudah diberi intervensi PMT berbahan dasar ikan selama 90 hari pada balita sasaran.

BACA JUGA:Demi Percepatan Turunkan Stunting Ini yang akan Dilakukan

Jadi upaya yang harus dilakukan adalah pemberian intervensi kepada balita stunting, berupa makanan pokok bergizi seimbang dan PMT berbahan dasar ikan yang diberikan setiap hari selama 90 hari, sehingga mampu menambah tinggi badan balita sehingga dapat menurunkan angka stunting pada balita. 

Dan pemberian intervensi kepada balita stunting berupa PMT susu yang diberikan selama lebih dari 30 hari, sehingga dapat berpengaruh untuk menambah tinggi badan balita stunting.(sun)