Dari Hobi, Warga Musi Rawas ini Bisa Buka Lapangan Pekerjaan
Robet melakukan penimbangan Ikan Lele miliknya setelah panen, Minggu 29 Desember 2024- Foto :DOK Pribadi-
"Selain itu jika pertumbuhan ikan lelenya terhambat membuat ikan lele gampang terkena penyakit sehingga dapat meningkatkan resiko kematian yang cukup tinggi," ungkapnya.
Jika menggunakan kolam ikan tanah, awalnya modalnya cukup besar, kemudian memakan banyak tempat dan juga memakan waktu yang cukup banyak. Jadi istilahnya itu susah diawal enak di akhir.
BACA JUGA:Budidaya Ikan Nila, Sekali Panen Menghasilkan Omzet Rp 200 Juta
BACA JUGA:Petani Desa Satan Indah Jaya Kabupaten Mura berhasil Budidaya Pepaya California
Untuk kelebihannya air kolam tidak perlu diganti, kemudian nafsu makan ikan lele juga tidak terkendala tetap tinggi, dan untuk kematiannya sedikit.
"Saat panen kemarin kami mendapat menjual ikan lele ke tengkulak atau pengepul dengan ukuran pecel lele atau satu kilonya 7 sampai 8 ikan lele dengan harga Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per kilonya. Itu kita jual dengan jumlah yang banyak," tegasnya.
Ada juga yang di jual sendiri, dengan cara keliling dan harga perkilonya mencapai Rp 25.000 sampai Rp 28.000 perkilonya. itu juga tergantung pembelian lebih banyak pembelian harga semakin murah.
"Sayangnya saat panen kemarin kami hanya mendapatkan sekitar 300 kilogram, karena ikan lelenya banyak yang mati kena jamur,' ungkapnya lagi.
BACA JUGA:Budidaya Nanas jadi Usaha Tetap Petani di Musi Rawas, Ini Tipsnya
BACA JUGA:Masih Berpeluang Budidaya Jamur Tiram yang Belum Banyak Orang Tahu, Jadi Cuan Tambahan
Kedepannya dirinya telah menyiapkan lahan lagi yang baru, dengan kapasitas tebar benih ikan lele itu sebanyak 25.000.
"Kalau bisa kita usaha ini jangan hanya tumbuh saja tetapi harus juga berkembang, kami juga menargetkan untuk sekali panen itu sekitar 1,5 ton ikan lele," tegasnya lagi.
Selain itu yang menjadi kendala lainnya, dipakannya karena setiap bulan harga pakan ikan lele selalu naik harganya.