Baru Pertama Ikut Liburan Akhir Tahun jadi Korban Putusnya Jembatan di Ulu Malus

Sarma, warga RT1 kelurahan Prumnas Rahma Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I masih dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, Kamis 2 Januari 2024 -Foto : Dokumen Pribadi-

Ia juga mengaku ke wisata Ulu Malus untuk liburan tahun baru, dan pergi secara berombongan.

"Ada lebih kurang 15 orang rombongan kita. Semua jadi korban, tapi banyak yang hanya luka ringan saja, sehingga rawat jalan," jelasnya.

BACA JUGA:Jembatan Gantung Sungai Malus Putus, Puluhan Wisatawan Terluka, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Dinas PU Lubuk Linggau Ungkap Penyebab dan Solusi Putusnya Jembatan Wisata Sungai Malus

Surati sendiri memiliki dua anak dan satu orang cucu yang saat kejadian ikut ke wisata Ulu Malus.

Sementara pengelola wisata dan pemilik lahan Wisata Ulu Malus sudah dipanggil dan dimintai keterangan oleh anggota Polres Lubuk Linggau. Saat ini pihak polres Lubuk Linggau masih mendalami, apakah mereka bisa dikenakan pidana atau tidak.

Hal ini disampaikan Kapolres Lubuk Linggau AKBP Bobby Kusumawardhana usai menjenguk para korban yang masih dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, Kamis 2 Januari 2025.

Kapolres mengungkapkan, ada empat orang yang sudah dimintai keterangan, pengelola, pemilik lahan dan dua orang saksi penjaga parkir dan keamanan disana.

"Saat ini sedang kita dalami apakah bisa dikenakan pasal yang bisa diterapkan. Namun sejauh ini dari pengelola maupun pemilik lahan masih kooperatif, dan mau bertanggung jawab terhadap korban," ungkap Kapolres.

BACA JUGA:Dinkes Lubuk Linggau: Pengobatan Korban Putusnya Jembatan Wisata Sungai Malus Ditanggung BPJS Kesehatan

BACA JUGA:Tower Jembatan Ampera Palembang Tertunda Dibuka, Ini Penjelasan Pemkot

Dari pihak keluarga korban pun tegas Kapolres, sejauh ini belum ada yang menuntut.

Untuk korban jelas Kapolres, totalnya ada 8 orang. Kemarin tiga orang dirawat di RS Ar Bunda dan 5 orang dirawat di RSUD Petanang.

"Namun korban dirujuk ke RS AR Bunda dan saat ini tersisa masih 4 korban yang dirawat di RS Ar Bunda. Kondisinya kami pantau mulai membaik. Hanya ada satu pasien yang akan diambil tindakan untuk dijahit bagian kepalanya. Sebagian sudah sadar. Namun akibat masih trauma masih harus beristirahat disini," jelasnya.

Kapolres pun kembali mengungkapkan kronologi kejadian putusnya jembatan tersebut.

Minggu sekitar pukul 12.00 pengunjung disana cukup ramai. Sehingga ada jembatan penyebrangan yang seharusnya untuk akses masyarakat ke kebun, dilewati lebih kurang 50 pengunjung. Seharusnya jembatan itu maksimal dilewati 20 orang.  Sehingga tiba-tiba tali sling putus dan  penyangganya patah sehingga jembatan putus dan menimbulkan korban.

BACA JUGA:Selamat, Santri SMA Ar-Risalah Lubuk Linggau Juara Cipta Lagu Tingkat Nasional

BACA JUGA:Dua Jembatan di Jalur Musi Rawas-PALI Mulai Dibangun

"Kita juga melihat dari sisi lain jembatan, ternyata tidak terlalu tinggi hanya 5 meter dari permukaan sungai, dan sungainya pun tidak terlalu dalam. Bayangkan saja kalau sungainya dalam, bisa saja ada korban yang hanyut terbawa arus. Dan setelah kami telusuri sudah dibangun sejak tahun 2014 lalu," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolres mengaku pihaknya sudah mengingatkan pengunjung dan pihak pengelola terkait kondisi jembatan tersebut.

"Sabtu pagi saya meninjau langsung dan melihat kondis jembatan. Saya lihat saat kendaraan melintas saya dengar ada bunyi dan kondisi jembatan memang kurang kokoh. Saya sampaikan hati-hati kalau mau lewat jembatan jangan terlalu banyak melihat kondisi jembatan sudah tidak bisa dilewati orang terlalu banyak. Komponen jembatan sudah tidak kuat lagi menampung," jelasnya.

Kapolres juga memastikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemkot Lubuk Linggau, khususnya terkait biaya pengobatan para korban. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan