Ini Penyebab Effendi, Tersangka Penembakan Anak Mantan Anggota DPRD Musi Rawas Meninggal Dunia
Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP Hendrawan komunikasi dengan pihak keluarga Effendi dikediamannya di RT06 Kelurahan Lubuk Linggau Ulu Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Jumat 3 Januari 2025 -Foto : Istimewah-
KORANLINGGAUPOS.ID - Tersumbatnya komunikasi terkait kematian tersangka penembakan anak mantan Anggota DPRD Musi Rawas, Effendi (46) membuat keluarga tersangka 'meradang'.
Mereka bahkan meminta bantuan di media sosial agar kematian Effendi ini ada kejelasan.
Pihak keluarga bahkan menduga, tak adanya informasi mengenai kematian Effendi ini karena terjadi sesuatu yang tidak mereka ketahui. Hal ini membuat Kasat Reskrim Polres Kepahiang yang tiba di Lubuk Linggau hendak menuju ke rumah duka, mengurungkan niat mereka
Akhirnya, Polres Lubuk Linggau pun turut menengahi antara pihak keluarga Effendi dan pihak Polres Kepahiang. Keduanya dipertemukan di Mapolres Lubuk Linggau, Jumat 3 Januari 2025 sekitar pukul 10.00 wib.
Usai pertemuan, Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau AKP Hendrawan membenarkan jika mereka diperintah Kapolres Lubuk Linggau untuk menjembatani karena pihak keluarga minta kepastian, mengingat jenazah Effendi tidak datang-datang.
"Makanya pagi tadi kami ke rumah duka. Ternyata permasalahannya tersumbatnya komunikasi saja. Karena dari semalam pihak keluarga sudah tahu kalau Effendi meninggal dunia, namun bukan dari pihak Polres Kepahiang. Setelah kami jembatani, pihak keluarga tadi minta dipertemukan di Mapolres Lubuk Linggau," ungkap Kasat Reskrim.
Dari keterangan pihak Polres Kepahiang yang diwakili oleh Kasat Reskrim lanjut Hendrawan, Effendi meninggal dunia akibat tetanus, karena saat ditangkap warga jatuh di atap seng kena paku dan kepalanya luka.
"Effendi sempat di bawa ke RS Kepahiang, namum karena kekurangan alat dirujuk di RS Bhayangkara Bengkulu. Dan menurut mereka, meninggalnya sudah di RS Bhayangkara Bengkulu. Namun hasil pertemuan tadi clear, pihak keluarga sepakat untuk menjemput jenazah di RS Bhayangkara Bengkulu," jelas Kasat.
Pihak keluarga juga tadi saat pertemuan tidak berkenan jenazah Effendi untuk di autopsi.
"Karena mereka tidak percaya jika dilakukan disana, mereka mau melakukan autopsi sendiri. Ya saya tadi sekedar saran, cek dulu kondisi jenazah dan tanyakan ke pihak dokter. Kalaupun memang merasa ada kejanggalan, silahkan di autopsi," tegasnya.
Sementara Ria, adik kandung Effendi menegaskan pihaknya mendapat informasi meninggalnya kakaknya pertama kali justru dari istri dari salah satu rekan kakaknya, yang sedang membesuk suaminya di Polres Kepahiang.