Plt Kadisdik Musi Rawas Ungkap Sumber Dana Program Makan Bergizi Gratis

Plt Kepala Disdik Musi Rawas - Dien Candra -Foto : Dok. Linggau Pos-

Memastikan sumber air bersih memenuhi syarat kesehatan (fisik dan mikrobiologi). Membentuk dan memberikan peningkatan kapasitas tim pengawas keamanan pangan program MBG. 

Membentuk/menguatkan Tim Gerak Cepat untuk Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Makanan.  Melaksanakan penanganan dan pelaporan kejadian Ikutan Pasca Pemberian Makanan. 

BACA JUGA:Meski Budget Rp 10.000 Program Makan Bergizi Gratis Tetap Bisa Berkualitas, ini Saran Ahli Gizi

BACA JUGA:Cak Imin Respon Kritikan Megawati Terkait Anggaran Makan Bergizi Gratis Senilai Rp 10.000

Melaksanakan edukasi bagi PTK terkait uji organoleptik terhadap makanan. Melakukan pengawasan keamanan pangan olahan siap saji program MBG Satuan Pendidikan.

Peran Sapen diantaranya melakukan berbagai persiapan sebelum pelaksanaan program MBG seperti persiapan sarpras, persiapan pelaksanaan, dan persiapan SDM. Melaksanakan MBG di Satpen sesuai dengan pedoman. 

"Serta melakukan monitoring dan evaluasi," paparnya. 

Dien Candra menyebut, latar belakang progam MBG dari berdasarkan hasil Suvei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 bahwa 

BACA JUGA:Pengadaan Makan Bergizi Gratis Pakai Dana DAK Fisik, Berikut Penjelasan Kepala Disdikbud Lubuk Linggau

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis di 11 Area, Cek Keseluruhan Sumatera Pakai Nasi

Usia 0-59 bulan: 6.1%, berat badan lahir rendah (< 2500 gram), 19.8% panjang badan lahir pendek (< 48 cm), dan 18.39% lingkar kepala lahir kecil (< 33 cm) 

Usia 6-24 bulan: 21,6% tidak mengonsumsi protein hewani (daging/ ikan/telur) 

Usia 6-59 bulan: 32.6% yang medapat PMT (67,4% tidak mendapat PMT) Prevalensi Status Gizi Anak 

Usia 0-23 bulan (Baduta): berat badan sangat kurang (2.9%), berat badan kurang (10.4%), sangat pendek (5,4%), pendek (12.9%), gizi buruk (2.6%), gizi kurang (6.6%), serta gizi lebih dan obesitas (4.1%).

Usia 0-59 bulan (Balita): berat badan sangat kurang (3.0%), berat badan kurang (12.9%), sangat pendek (5,7%), pendek (15.8%), gizi buruk (2.1%), gizi kurang (6.4%), serta gizi lebih dan obesitas (4.2%). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan