5 Risiko Menjadi Anggota Kopassus Dari Seleksi Berat hingga Misi Mematikan

5 Risiko Menjadi Anggota Kopassus Dari Seleksi Berat hingga Misi Mematikan-Tangkap Layar -

b. Latihan Dopper

Latihan ini menguji mental dan fisik dengan merangkak di lumpur sambil menghadapi tembakan peluru tajam yang dilepaskan oleh instruktur.

Latihan ini mensimulasikan pertempuran sebenarnya, sehingga mempersiapkan prajurit menghadapi kondisi pertempuran yang sesungguhnya.

BACA JUGA:15 Kolonel TNI Pecah Bintang dalam Mutasi TNI 3 Januari 2025, Ini Daftar Nama-namanya

Latihan-latihan ini memiliki risiko tinggi, termasuk cedera serius hingga kematian.

Tidak jarang, calon prajurit gugur saat seleksi maupun pelatihan karena kondisi yang sangat ekstrem.

3. Risiko Operasi Militer yang Berbahaya

Sebagai pasukan elite, Kopassus sering ditugaskan dalam misi berbahaya seperti:

- Operasi Anti-Teror (penyelamatan sandera, pengamanan VIP)

- Operasi Rahasia (infiltrasi ke wilayah musuh)

BACA JUGA:Mutasi Letjen, Mayjen, Brigjen dan Kolonel TNI, 2025 Masuk Masa Pensiun

- Intelijen Militer (mengumpulkan informasi di daerah konflik)

Salah satu misi terkenal yang melibatkan Kopassus adalah Operasi Mapenduma (1996).

Dalam operasi ini, Kopassus berhasil membebaskan sandera yang ditawan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di pedalaman Papua.

Operasi ini sangat berisiko, karena dilakukan di medan berat dan menghadapi perlawanan bersenjata dari kelompok separatis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan