Peringati Hari Gizi Nasional, RS Siloam Silampari Gelar Health Talk Cegah Stunting

Reporter: YEZI FADLY |

Editor: SULIS |

Minggu , 19 Jan 2025 - 21:09

Narasumber dan Tim Health Talk RS Siloam Silampari foto bersama Ketua dan anggota Kader Posyandu Mawar VIII Kelurahan Keputraan, Sabtu 18 Januari 2025-Foto : Yezi Fadly / Linggau Pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Hari Gizi Nasional sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang.

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari, Rumah Sakit (RS) Siloam Silampari Lubuk Linggau mengadakan Health Talk atau Diskusi Kesehatan, pada Sabtu 18 Januari 2025 pukul 10.00 WIB.

Diskusi Kesehatan dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mawar VIII yang beralamat di RT. 08 Kelurahan Keputraan, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Acara dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari Ketua dan kader Posyandu Mawar VIII, serta ibu-ibu dan warga lanjut usia (lansia) yang berasal dari 5 RT di wilayah Kelurahan Keputraan.

Staf Gizi RS Siloam Silampari, Ully Artha Aritonang menyampaikan materi Cegah Stunting, Sabtu 18 Januari 2025-Foto : Yezi Fadly/Linggau Pos-

Pada kesempatan ini, RS Siloam Silampari memberikan edukasi kepada para peserta tentang stunting dengan mengangkat judul, Cegah Stunting pada anak.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi anak sejak dini untuk mencegah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi.

Bertindak sebagai pemateri atau narasumber, Staf Gizi RS Siloam Silampari, Ully Artha Aritonang.

Mengawali materinya, ia menjelaskan definisi stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

“Anak stunting cenderung lebih kurus dan lebih pendek dibanding teman-teman seusianya,” ucapnya.

peringati hari gizi nasional, rs siloam silampari gelar health talk cegah stunting                             koranlinggaupos.id  - hari gizi nasional sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang. 
dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang jatuh pada 25 januari, rumah sakit (rs) siloam silampari lubuk linggau mengadakan health talk atau diskusi kesehatan, pada sabtu 18 januari 2025 pukul 10.00 wib.
diskusi kesehatan dilaksanakan di pos pelayanan terpadu (posyandu) mawar viii yang beralamat di rt. 08 kelurahan keputraan, kecamatan lubuk linggau barat ii, kota lubuk linggau, provinsi sumatera selatan.
acara dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari ketua dan kader posyandu mawar viii, serta ibu-ibu dan warga lanjut usia (lansia) yang berasal dari 5 rt di wilayah kelurahan keputraan.
baca juga:rs siloam silampari lubuk linggau gelar diskusi kesehatan bersama dokter rekanan
baca juga:rs siloam silampari lubuk linggau edukasi masyarakat cegah kanker yang rentan menyerang wanita 
staf gizi rs siloam silampari, ully artha aritonang menyampaikan materi cegah stunting, sabtu 18 januari 2025-foto : yezi fadly/linggau pos-
pada kesempatan ini, rs siloam silampari memberikan edukasi kepada para peserta tentang stunting dengan mengangkat judul, cegah stunting pada anak.
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi anak sejak dini untuk mencegah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi. 
bertindak sebagai pemateri atau narasumber, staf gizi rs siloam silampari, ully artha aritonang.
mengawali materinya, ia menjelaskan definisi stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
baca juga:ratusan peserta ikut seminar promil, kolaborasi klinik blastula ivf siloam sriwijaya dan rs siloam silampari
baca juga:psikolog rs siloam silampari lubuk linggau, paparkan efek gadget pada anak dan solusinya
“anak stunting cenderung lebih kurus dan lebih pendek dibanding teman-teman seusianya,” ucapnya.
ia kemudian memaparkan beberapa hal yang bisa dilakukan seorang ibu untuk mencegah stunting pada anak, yang bisa dilakukan sejak pertama dinyatakan positif hamil hingga 2 tahun pertama kehidupan bayi atau 1000  hari pertama kehidupan, yaitu sebagai berikut :
pertama, ibu hamil harus makan lebih banyak dari biasanya. dalam artian, diutamakan lebih banyak memakan makanan yang mengandung protein, seperti telur, daging merah, daging ikan.
kemudian lebih banyak makan buah-buahan dan sayuran.
kedua, ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet tambah darah. konsumsi tablet tambah darah dilakukan sejak masa kehamilan, dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas, yang berguna untuk mencegah anemia, dan menjaga sistem ketahanan tubuh.
baca juga:diskusi kesehatan, rs siloam silampari bagi tips kehamilan sehat dan cegah stunting
baca juga:rs siloam silampari lubuklinggau sukses gelar diskusi kesehatan, dalam rangka hari keluarga nasional
dan disinilah pentingnya ibu hamil untuk rutin datang ke posyandu, memeriksakan kesehatan diri selama masa kehamilan dan setelah melahirkan, juga untuk memeriksa kesehatan bayi sampai dengan usia 2 tahun. 
ketiga, melakukan inisiasi menyusui dini (imd). melalui imd, bayi bisa mendapatkan air susu ibu (asi) kolostrum yang kaya  akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi.
keempat, atasi kekurangan yodium pada ibu hamil dengan memberikan garam beryodium. kandungan yodium dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin serta mencegah bayi terlahir cacat.
kelima, berikan asi eksklusif kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan.
 
ully mengingatkan kepada para peserta bahwa bayi mulai dari baru lahir hingga usia 6 bulan, supaya tidak diberikan makanan lain, selain dari asi, untuk mencegah terkena penyakit diare, dan penyakit pencernaan lainnya, yang disebabkan karena sistem pencernaan bayi belum siap menerima makanan tambahan. 
 
keenam, berikan asi hingga usia 23 bulan didampingi makanan pendamping asi (mpasi). dalam artian, asi terus diberikan semau bayi, memasuki usia 6 bulan, bayi perlu mendapatkan mpasi.
ketujuh, menanggulangi kecacingan, dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan mengedukasi anak untuk mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah mereka bermain dari luar rumah, serta menggunakan alas kaki ketika berada diluar rumah.
kedelapan, memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi, mulai dari imunisasi hepatitis b (hb), polio dan ipv, tuberculosis (bcg) hingga imunisasi campak.
imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk diri dan lingkungannya.
 
selain delapan hal tersebut diatas, untuk mendukung terciptanya kehidupan yang sehat, orang tua juga perlu memperhatikan akses terhadap air bersih dan gunakan jamban yang sehat.
akses terhadap air bersih, meliputi sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya supaya tidak rusak.
sumur harus ditutup, lantai sumur sebaiknya kedap air (diplester), dan tidak retak, begitu juga dengan bibir sumur dan dinding sumur. 
jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter.
jamban yang sehat, adalah yang tidak mencemari sumber air, tanah dan tidak berbau, serta tidak mengundang datangnya lalat, kecoa atau serangga yang dapat menularkan penyakit.
acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara para peserta dengan narasumber.
 saat diwawancara koranlinggaupos.id, ketua kader posyandu mawar viii, hadisah, mengungkapkan rasa senang dan apresiasinya kepada rumah sakit siloam silampari yang sudah berkenan datang dan memberikan edukasi kepada warga sekitar, khususnya kader posyandu mawar viii.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 20 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan