Turun Peranakan Jangan Diurut, dr Indra Tarigan, Sp.OG Berbagi Kiat Mencegah dan Mengatasinya

dr. Indra Tarigan, Sp.OG-Foto : Screen Shoot -FACEBOOK.COM/@Doa Ibu Persada

Turun peranakan (prolaps uteri) terjadi saat rahim turun ke bawah karena otot-otot panggul melemah, biasanya setelah persalinan normal.

Turun peranakan bisa terjadi jika bayi besar, mengejan terlalu keras atau proses persalinan lama.

BACA JUGA:Pasien Diabetes Pernah Sesar Bisa Hamil Lagi, ini Penjelasan dr Indra Tarigan, Sp.OG

BACA JUGA:Bumil Wajib Simak, dr Indra Tarigan, Sp.OG Berbagi Tips Mencegah Keguguran dan Cacat Lahir

Apakah turun peranakan berbahaya?

“Jika ringan, turun peranakan tidak terlalu berbahaya, bisa pulih dengan perawatan. Tapi jika parah sampai rahim keluar dari vagina, bisa menyebabkan sulit BAK/BAB, nyeri saat hubungan intim, atau infeksi. Perlu penanganan segera,” jelasnya.

Berikut tanda-tanda turun peranakan masuk kategori berat dan bahaya:

  1. Tekanan atau benjolan di vagina.
  2. Nyeri punggung bawah.
  3. Sulit/tidak tuntas buang air kecil atau besar.
  4. Sensasi berat di panggul.

BACA JUGA:Jangan Cemas, dr Indra Tarigan, Sp.OG Berbagi Tips Cara Mencegah Ketuban Hijau Pada Ibu Hamil

BACA JUGA:Bolehkah Memberi Makan Pada Bayi Sebelum Usia 6 Bulan? Berikut Penjelasan dr Indra Tarigan, Sp.OG

Ketika seorang ibu mengalami turun peranakan apakah aman diurut?

Dr Indra Tarigan, Sp.OG menegaskan kasus turun peranakan tidak dianjurkan diurut.

Kenapa?

Jika diurut justru bisa memperparah kondisi. “Sebaiknya konsultasi ke dokter,” saran dr Indra.

BACA JUGA:Ingin Hamil Anak Laki-laki, Simak Tips dari dr Indra Tarigan, Sp.OG

BACA JUGA:3 Cara Mencegah Kematian Mendadak, dr Indra Tarigan, Sp.OG : Gejalanya Pusing

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan