Ulama Lubuk Linggau Ustadz Fahmi Jelaskan Cara Islam Mengatur Sikap Bos Terhadap Pembantu
![](https://linggaupos.bacakoran.co/upload/45605c4af0061ef0fa7071cbe807b858.jpg)
Di jaman sebelum Islam datang, para hamba sahaya jangankan mendapat baju layak, dikasih baju saja sangat jarang.-Foto: Dokumen-Rumah123
KORANLINGGAUPOS.ID – Dalam Al-Quran Surah An Nisa ayat 36 Allah berfirman “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.”
Merujuk pada Firman Allah SWT tersebut, Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah dan Pondok Pesantren Mazro’illah K Moch Atiq Fahmi, Lc menjelaskan, Baginda Nabi Muhammad SAW memberikan banyak nasehat pada kita yang memiliki pembantu atau jaman dahulu disebut Hamba Sahaya.
Pertama, berilah makanan hamba sahayamu sebagaimana makanan yang kalian makan.
Maksudnya jangan sampai kita beri makanan mereka (pembantu,red) kita makanan yang tak kita suka.
BACA JUGA:Kondisi Ruh Manusia yang Lalaikan Shalat 5 Waktu, Begini Penjelasan Ulama Lubuk Linggau Ustadz Fahmi
BACA JUGA:Memaknai Peristiwa Isra’ Mi’raj, Ulama Lubuk Linggau Ustadz Ahmad Fikri Ingatkan Pentingnya Salat
Kedua, berikan mereka (pembantu, red) pakaian yang baik sesuai zamannya, sesuai keadaan, dan yang terbaik.
“Karena memang di jaman sebelum Islam datang, para hamba sahaya jangankan mendapat baju layak, dikasih baju saja sangat jarang. Ketika Islam datang, barulah hamba sahaya ini mendapat perlakuan lebih baik,” tutur Ustadz Fahmi.
Ketiga, jangan bebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak mampu
“Misal pembantu wanita, disuruh beneri genteng. Jangan. Karena kalau kita tugaskan sesuatu pada orang yang bukan ahlinya, maka akhirnya kehancuranlah yang kita dapat,” imbuh Ustadz Fahmi.
“Bahkan guru saya pernah berpesan, jika pingin perintah kamu ditaati, berikanlah perintah yang bisa dia laksanakan. Jadi jangan kita kasih orang itu tugas yang jelas dak bisa dia lakuken. Namun sekarang ini memang beda, kebanyakan bos maunya pembantunya pacak galo. Nah ini yang perlu kita evaluasi,” tuturnya.
Keempat, jangan ada sesuatu tindakan kita yang menghinakan para hamba sahaya ini.