Khawatir Efisiensi Anggaran Bikin Tunjangan Sertifikasi Dipangkas, Ketua MKKS SMA Lubuk Linggau Angkat Bicara

Ketua MKKS SMA Kota Lubuk Linggau, Agus Tunizar. -Foto: Dokumen-Linggau Pos

Ia meyakini, ini hanya kekhawatiran beberapa guru saja. 

"Karena dampaknya ya besar. Salah satunya bisa mengurangi kinerja guru. Mengingat Guru adalah ujung tombak pembangunan SDM. Makanya saya yakin tidak akan dihapuskan. Dan sampai saat ini pun kami masih terima tunjangan sertifikasi dengan nilai yang sama seperti tahun sebelumnya," jelasnya. 

BACA JUGA:WFA hingga Efetifkan Anggaran, Jadi Efisiensi Anggaran Dengan 10 Rencana Kebijakan

BACA JUGA:BKN Terapkan Work From Anywhere 2 Hari untuk Efisiensi Anggaran 2025

Sertifikasi sendiri ditambahkan Agus, dicairkan tiga bulan sekali dengan besaran satu bulan gaji pokok.

"Kabar baiknya, kedepan sertifikasi akan ditransfer langsung dari pusat ke rekening kita tidak lagi melalui kas daerah. Karena sebelumnya sering dikeluhkan sering terlambat," tambahnya. 

Soal tunjangan sertifikasi guru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti sudah memastikan jika tidak terkena imbas efesiensi anggaran. 

Dikutip dari klikpendidikan.id Mendikdasmen memastikan, jika alokasi anggaran tunjangan sertifikasi guru tetap aman sebesar Rp11,5 triliun dan tidak terjadi pemangkasan sama sekali dari pagu semula.

BACA JUGA: Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Instruksikan Efisiensi Anggaran, Begini Tanggapan Sekda Lubuk Linggau

BACA JUGA:Mahasiswa Siap-siap Bisa Saja UKT dan Uang Kuliah di PTS Naik

Besaran tersebut jelasnyam sudah termasuk rencana kenaikan tunjangan sertifikasi bagi Guru Non ASN yang dinaikkan dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta per bulan. 

"Meskipun terjadi efisiensi anggaran di Kemendikdasmen yang dipangkas hingga Rp8,03 triliun, nasib tunjangan sertifikasi guru tetap aman," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan