DAK Rp 80 Miliar Batal, Lanjutan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Lubuk Linggau Distop
![](https://linggaupos.bacakoran.co/upload/d829c5e7d20d7fe26e8165042c12f749.jpg)
Achmad Asril Asri – Kepala Dinas PU PR Kota Lubuk Linggau-Foto: Dokumen Pribadi-
Menurut Asril, dampak pemangkasan anggaran infrastruktur secara global, secara mikro dan makro, sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi.
Kalau pembangunan infrastruktur defisiensi terlalu besar tidak mustahil akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Jalan Junaidi Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Lurah Watervang Lubuk Linggau Angkat Bicara
BACA JUGA:Jalan Tol Gratis Dilalui Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Cek Daftar 8 Lokasinya
Sebab kalau pembangunan infrastruktur tidak berjalan maka pabrik material bangunan tidak memproduksi, alat tidak jalan, masyarakat yang bekerja di sektor pembangunan infrastruktur diantaranya tukang dan sebagainya tidak pekerjaan.
"Kalau pembangunan infrastruktur berjalan pabrik berproduksi seperti pabrik besi, pabrik semen, alat berat berjalan bekerja. Kemudian padat karya banyak yang bekerja, mendapatkan upah. Kalau ada upah ada konsumtif, ada belanja. Dari sisi mikro artinya menggeliat, sisi makro menggeliat," paparnya.
Asril menyebut, Dinas PUPR sesuai dengan fungsinya tetap konsen terhadap pembangunan infrastruktur, baik itu pembangunan, peningkatan maupun pemeliharaan. Kemudian SPM skala perkotaan.
"Artinya sarana, prasarana, air bersih. Pemeliharaan jalan harus tetap berjalan, pemeratan pembangunan harus dilakukan. Lubuk Linggau luas pembangunan wilayah dan konektivitas jadi skala prioritas pembangunan," tegas.